REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga minyak dunia mengalami penurunan pada dua pekan terakhir. Mengingat harga minyak mentah dunia yang tak lagi menyentuh angka 100 dolar AS per barel, pemerintah pun mengevaluasi harga jual Pertalite.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, saat ini Kementerian ESDM bersama Pertamina dan Kementerian Keuangan sedang mengevaluasi pergerakan harga minyak dunia. "Ini masih kami evaluasi ya," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/2).
Arifin mengatakan, harga Pertalite di angka Rp 10 ribu per liter masih di bawah harga keekonomian saat ini. "Nanti tanya saja Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto), kalau belum turun harganya berarti belum ekonomis," ungkap Arifin.
Pemerintah pada tahun lalu sempat menaikkan harga BBM Pertalite dari yang sebelumnya Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter seiring harga minyak mentah dunia yang naik di atas level 100 dolar AS per barel.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2023 berada pada level 75,39 dolar AS per barel pada Kamis (23/2/2023). Sementara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2023 sebesar 82,21 dolar AS per barel.