Selasa 14 Feb 2023 18:44 WIB

BFI Finance Kantongi Laba Rp 1,8 Triliun pada 2022

BFI Finance catatkan total pembiayaan baru tertinggi sepanjang sejarah.

Layanan Kredit Motor. PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan laba bersih senilai Rp 1,8 triliun sepanjang tahun 2022.
Foto: Republika/ Wihdan
Layanan Kredit Motor. PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan laba bersih senilai Rp 1,8 triliun sepanjang tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan laba bersih senilai Rp 1,8 triliun sepanjang tahun 2022. Laba ini tumbuh 59,7 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp1,13 triliun pada 2021.

Pertumbuhan laba emiten berkode saham BFIN tersebut ditopang oleh pendapatan yang meningkat 30,6 persen yoy dan biaya operasional yang terkendali. Berbagai keputusan strategis dan pemutakhiran proses bisnis sepanjang pandemi kemarin telah memberikan hasil yang baik di tahun 2022," ujar Finance Director BFI Finance Sudjono (14/2/2023).

Baca Juga

Perusahaan leasing yang dikendalikan Boy Thohir dan Jerry Ng ini mencatatkan total pembiayaan baru (booking) tertinggi sepanjang sejarah, yaitu Rp 20 triliun atau naik 52,7 persen yoy. Sementara, piutang pembiayaan yang dikelola tercatat Rp 20,5 triliun atau tumbuh 40,7 persen yoy, dengan portofolio pembiayaan roda empat sebesar 67,3 persen, dan alat berat dan mesin 13,0 persen.

Selain itu, pembiayaan roda dua sebesar 11,9 persen, pembiayaan agunan sertifikat rumah dan ruko (property-backed financing) 4,2 persen, serta syariah sebesar 3,6 persen. Kemudian, aset perseroan tercatat senilai Rp 22 triliun, atau tumbuh melesat 40,3 persen yoy.

"Kami mencatatkan pertumbuhan yang sehat juga tingkat risiko yang terkendali, dimana nilai pencadangan, kualitas aset, dan seluruh rasio penting keuangan yang menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Sudjono.

Pihaknya merincikan Return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) masing-masing berada di posisi 12,2 persen dan 21,9 persen. Sudjono menyebut perseroan secara konsisten mencatatkan RoA dan RoE diatas rata-rata industri tahun 2022 yang RoA sebesar 5,7 persen dan RoE sebesar 14,4 persen.

Pihaknya menyampaikan pada awal pandemi COVID-19 perseroan telah menyalurkan relaksasi kredit kepada lebih dari sepertiga konsumen yang berhak.

Ia mengungkapkan restrukturisasi kredit terus menurun secara masif pada tahun 2022 dengan konsumen tersisa tinggal 1,6 persen, dan kontrak restrukturisasi yang masih aktif hanya tersisa 0,4 persen dari nilai total piutang pembiayaan.

Ia menyebut perseroan fokus pada penyediaan solusi keuangan yang bersifat customer centric pada tahun ini, dengan menyesuaikan kebutuhan setiap segmen pasar melalui pengembangan teknologi informasi dan kapasitas digitalisasi.

"Selama manajemen risiko dijaga dengan baik dan disiplin menerapkan good corporate governance, masih ada banyak peluang positif bagi Perusahaan," ujar Sudjono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement