Selasa 14 Feb 2023 18:02 WIB

Menghadap Jokowi, Menteri ESDM Bahas Pasokan Gas Untuk Pupuk dan Industri

Presiden Jokowi sempat bahas soal kendala pasokan gas di kawasan Sumatra Utara

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/2). Ia mengatakan, dalam pertemuan ini membahas terkait kendala pasokan gas untuk mendukung produksi pupuk dan industri, khususnya di kawasan Sumatra Utara.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/2). Ia mengatakan, dalam pertemuan ini membahas terkait kendala pasokan gas untuk mendukung produksi pupuk dan industri, khususnya di kawasan Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/2). Ia mengatakan, dalam pertemuan ini membahas terkait kendala pasokan gas untuk mendukung produksi pupuk dan industri, khususnya di kawasan Sumatra Utara.

"Tadi soal ini, gas suplai, yang untuk pengamanan. (Untuk pabrik pupuk) iya," ujar Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2).

Dalam arahannya, Jokowi meminta jajarannya agar mengamankan pasokan gas untuk mendukung operasional industri. Arifin menyebut telah menyiapkan skenario untuk mengamankan pasokan gas yang dibutuhkan.

"(Arahan Presiden) Ya diamankan pasokan gas dan kita sudah siapkan skenarionya," ujar dia.

Sebelumnya, saat meresmikan Pabrik NPK PT. Pupuk Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Utara pada Jumat (10/2), Jokowi menyebut terdapat dua pabrik pupuk di Aceh yang berhenti beroperasi sejak 2005 karena masalah pasokan gas, yakni PT Aceh Asean Fertilizer dan juga PT Pupuk Iskandar Muda.

Padahal, kebutuhan pupuk untuk pertanian di dalam negeri cukup tinggi, yakni mencapai 13,5 juta ton dan baru terpenuhi 3,5 juta ton.“Saya melihat di sini, di Aceh, ada dua pabrik pupuk yang berhenti. Aceh Asean fertilizer dan Pupuk Iskandar Muda, AAF sama PIM berhenti. Problemnya apa? Ini sudah sejak 2005 pak. Problemnya gas,” kata Jokowi.

Ia kemudian menyinggung soal impor gas untuk mendukung produksi pupuk di Aceh. Selain itu, ia juga menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjalankan kedua pabrik pupuk tersebut.

“Apakah kita kalau ga cukup gas kita dari dalam negeri, apakah ga bisa kita impor agar pabriknya ini jalan. Saya ga tau, berpuluh tahun bertahun-tahun kita diamkan aja aset sebesar ini. Itulah yang saya tugaskan saat itu kepada Menteri Erick Thohir untuk bisa dijalankan dua-duanya. Tapi ini baru dijalankan yang PIM-nya, AAF masih ada banyak masalah yang harus dilihat dan dihitung,” ujarnya.

Jokowi mengakui harga gas saat ini masih mahal. Namun ketika harganya nanti mulai menurun, ia ingin agar masalah pasokan gas untuk mendukung produksi pupuk dapat diselesaikan dengan baik.

Jokowi juga meminta agar Kementerian BUMN dan PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen mencari solusi terkait masalah kebutuhan gas tersebut.

“Kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarin saja,” kata Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement