REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (“Sinarmas MSIG Life”) mengucurkan klaim asuransi sepanjang 2022 mencapai Rp 541,6 miliar. Untuk menjalani tahun 2023, kepercayaan Sinarmas MSIG Life disebut tetap tinggi seiring dengan revisi terbaru dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) terhadap proyeksi ekonomi global dan Indonesia yang semakin membaik.
"Pembayaran klaim nasional itu membuat kami yakin untuk berusaha lebih baik lagi dalam membangun kepercayaan dan layanan kepada para nasabah," kata Direktur PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk., Andrew Bain, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Secara terpisah IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 menjadi 2,9 persen atau lebih tinggi 0,2 poin dari perkiraan sebelumnya. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi sebesar 4,8 persen tahun ini.
Suntikan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang membaik itu disambut secara positif oleh Andrew. Ia mengatakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan kinerja bisnis Sinarmas MSIG Life ini dapat dilakukan dengan melirik potential market yang berada di daerah.
Merujuk data pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 yang disampaikan Kementerian Keuangan terlihat seluruh daerah di Indonesia terus melanjutkan pertumbuhan positif. Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,30%. Selanjutnya kelompok provinsi di Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi mencapai 8,24% secara (yoy).
"Tumbuhnya ekonomi di daerah ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Daerah masih menjadi potential market. Inilah yang membuat kami optimis dalam menjalani bisnis asuransi di tahun ini," ujar Andrew.
Lebih lanjut Andrew mengungkapkan klaim asuransi kesehatan kumpulan dan Covid-19 tercatat sebagai penyumbang pembayaran klaim terbesar, yakni Rp286 miliar. Klaim tersebut bersumber dari klaim asuransi kesehatan kumpulan dan Covid-19 sebanyak 208.143 kasus.
Selanjutnya untuk klaim meninggal dunia untuk asuransi jiwa individu sebanyak 1.732 kasus dengan total senilai Rp214,5 miliar. Lalu untuk klaim kesehatan asuransi individu yang telah dibayarkan untuk 2.643 kasus bernilai total Rp 41,1 miliar.
"Dari data nasional serta kondisi ekonomi kita yang terus membaik, kami percaya kesadaran masyarakat untuk memproteksi diri dengan asuransi akan semakin meningkat," kata Andrew.