REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Periode Chairmanship Indonesia di ASEAN dengan mengangkat tema 'ASEAN Matter: Epicentrum of Growth' secara resmi telah dimulai sejak 1 Januari 2023 dan akan berakhir pada 31 Desember mendatang. Negara ini menitikberatkan berbagai agenda prioritas ekonomi guna penanganan krisis multidimensi yang diterjemahkan dalam 16 Priority Economic Deliverables (PED) dan tiga flagship events sepanjang 2023, juga terus memperkuat arsitektur kesehatan kawasan.
Sesuai ketentuan Piagam ASEAN, penyelenggaraan KTT ASEAN telah diatur sebanyak dua kali dalam satu tahun. Sedangkan dalam dua tahun terakhir yakni saat Keketuaan Brunei Darussalam (2021) dan Kamboja (2022), KTT ASEAN diselenggarakan secara back to back karena mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19.
Seiring membaiknya kondisi Covid-19 di Tanah Air maupun negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia optimis dapat kembali menyelenggarakan KTT ASEAN sebanyak dua kali. Direncanakan pada Mei 2023 dan September 2023.
“Koordinasi pilar ekonomi yang kita lakukan yakni untuk memastikan semua target capaian ini dapat tercapai pada masa Keketuaan Indonesia,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi secara virtual dalam Rapat Koordinasi terkait Pilar Ekonomi ASEAN 2023, seperti dilansir keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (17/1/2023).
Edi pun menekankan, perlu dilakukan penyesuaian linimasa pencapaian target prioritas ekonomi. Khususnya yang akan disampaikan kepada Kepala Negara dalam KTT ASEAN ke-43, rencananya dilaksanakan pada September 2023.
Keseluruhan prioritas dan deliverables pada Chairmanship 2023 tersebut diharapkan dapat mendukung dan menjadi implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) yang merupakan inisiatif Indonesia dalam merespon dinamika di kawasan Indo-Pasifik. AOIP memuat empat area kerja sama, yakni konektivitas, maritim, pembangunan berkelanjutan, dan kerja sama ekonomi lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi turut menyampaikan beberapa kunci yang perlu diperhatikan demi menyukseskan ASEAN Chairmanship pada tahun ini. Mulai dari komunikasi intensif dengan para stakeholders hingga menjaga kekompakan dengan saling mendukung dan membantu antarkementerian atau lembaga.
"Suksesnya ASEAN Chairmanship merupakan kesuksesan kerja sama kita semua yang menangani dan diberikan tugas untuk ini. Mari kita ulangi kembali kesuksesan pada 2022 lalu pada 2023 ini," tuturnya.