Kamis 05 Jan 2023 22:47 WIB

Genjot Produksi Rokan, Pertamina Tambah Pengeboran Jadi 600 Sumur

Pertamina akan menggenjot produksi di Blok Rokan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden RI Joko Widodo meninjau fasilitas produksi PT Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1/2023).  Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan menggenjot peningkatan produksi Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Foto: Dok. Pertamina
Presiden RI Joko Widodo meninjau fasilitas produksi PT Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1/2023). Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan menggenjot peningkatan produksi Pertamina Hulu Rokan (PHR).

REPUBLIKA.CO.ID, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan menggenjot peningkatan produksi Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pertamina memiliki misi untuk meningkatkan level produksi di PHR guna mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

"Dengan semangat para perwira dan mitra kerja, serta upaya masif dan agresif, kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah produksi migas untuk ketahanan energi. Ini merupakan misi kita bersama, yang tentunya akan terwujud dengan semangat dan kerja keras kita semua," ungkapnya melalui keterangan pers, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Pada 2022, PHR berhasil melakukan pengeboran di 413 sumur. PHR ditantang untuk memenuhi target pengeboran yang lebih masif lagi pada 2023 yaitu sebanyak 600 sumur. Dalam upayanya menghasilkan minyak untuk kebutuhan nasional, PHR mampu meningkatkan produksi ke tingkat 160 ribu barel per hari. Sementara, kalau tidak melakukan pengeboran sumur baru, produksi bisa jatuh ke titik 105 ribu barel per hari.

Pada awal tahun ini, PHR berhasil menemukan ladang sumur minyak baru yang mampu menghasilkan ribuan barel per harinya. Hal ini akan sangat mendukung pencapaian yang diharapkan oleh pemerintah yaitu 1 juta barel per hari pada 2030.

Pada tahun kedua alih kelola WK Rokan, operasional PHR yang andal ini memberikan efek ganda yaitu dengan membuka banyak lapangan kerja baru dari yang mulanya sebelum alih kelola hanya 22 ribu, kini sudah 37.500 orang dan meningkatkan denyut nadi ekonomi serta meningkatnya investasi di Riau.

Hal ini sejalan dengan penambahan 26 rig di operasi sumur-sumur baru yang sebelum alih kelola hanya sembilan rig, dan 49 menuju 52 rig workover and well service (WOWS) yang sebelum alih kelola WK Rokan hanya 25 rig.

"Pencapaian 2022 akan menjadi penyemangat kita untuk meningkatkan produksi. Sebagai contoh, melalui pengoperasian rig, jumlah mitra kerja PHR meningkat 20 sampai 25 persen. Dan yang paling utama adalah untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement