Jumat 09 Dec 2022 19:23 WIB

Pemerintah Kantongi Dividen Rp 522,34 Miliar dari Semen Indonesia

Kepemilikan saham pemerintah di Semen Indonesia sebesar 51,01 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun sepanjang 2021.
Foto: istimewa
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun sepanjang 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun sepanjang 2021. Dari jumlah dividen yang dibagikan, pemerintah mendapatkan sebesar Rp 522,34 miliar, karena kepemilikan saham 51,01 persen.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada Maret 2022, laba bersih perseroan ditetapkan menjadi sebanyak 50,66 persen atau Rp 1,02 triliun sebagai dividen tunai, sementara sebesar 49,34 persen atau  Rp 997,19 miliar, ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

Baca Juga

Perseroan secara konsisten mampu mencatatkan pertumbuhan per kuartal III 2022. Dengan EBITDA absolut tercatat meningkat 0,6 persen menjadi Rp 5,73 triliun, sementara marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Alhasil, laba bersih perseroan turut meningkat sebesar 18,9 persen menjadi Rp1,65 triliun, dengan peningkatan marjin laba bersih satu persen menjadi 6,5 persen, jika dibandingkan tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan pencapaian ini tidak lepas dari upaya perseroan yang fokus mengelola pasar. “Perseroan secara konsisten meningkatkan operational excellence untuk mencapai optimalisasi operasi dan efisiensi biaya, serta inisiatif berinovasi mengembangkan diversifikasi produk dan solusi untuk menciptakan peluang dan pasar baru," ujarnya dalam keterbukaan informasi perseroan, Jumat (9/12/2022).

Setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 November 2022, perseroan telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Desember 2022 untuk melakukan aksi korporasi, berupa penambahan modal terbatas dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 51,01 persen, pemerintah akan ambil bagian dalam aksi korporasi, dengan melakukan inbreng atas saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk sebesar 7.499.999.999 saham Seri B atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Semen Baturaja.

Selanjutnya pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik, akan disetorkan dalam bentuk tunai. Dalam transaksi inbreng yang dilakukan, akan membuat Semen Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas Semen Baturaja dan memiliki posisi strategis.

Bergabungnya Semen Baturaja menjadi bagian dari Semen Indonesia, akan memperkuat posisi perusahaan BUMN semen melalui kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen, serta beragam solusi bahan bangunan lainnya yang memadai kebutuhan pembangunan masyarakat dan mendukung agenda pembangunan nasional.

Adapun dalam langkah integrasi yang dilakukan tersebut, diprediksi memberikan nilai tambah melalui efisiensi dan sinergi sebesar Rp 1,65 triliun, selama 2022 hingga 2026. 

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, realisasi dividen BUMN 2022 sebesar Rp 39,7 triliun atau meningkat Rp 3 triliun dari target sebelumnya. "Awalnya, kami menargetkan Rp dividen BUMN 2022 sebesar 36,4 triliun, tetapi Komisi VI DPR meminta ada peningkatan waktu itu. Akhirnya, kami bekerja keras, sehingga dividen BUMN hampir Rp 40 triliun, tepatnya Rp 39,7 triliun,” kata Erick, dikutip Kamis (8/12/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement