Kamis 31 Jul 2025 14:26 WIB

Superbank Sukses Cetak Laba Bersih, Nasabah Tembus 4 Juta

Pertumbuhan pesat tunjukkan strategi digital Superbank membuahkan hasil.

Ilustrasi layanan Superbank.
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi layanan Superbank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Super Bank Indonesia (Superbank), bank dengan layanan digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, dan KakaoBank, mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada semester I 2025. Pencapaian ini menandai satu tahun sejak peluncuran aplikasi digital secara luas pada Juni 2024. Dalam periode tersebut, Superbank tidak hanya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20,1 miliar, tetapi juga telah dipercaya oleh hampir 4 juta nasabah di seluruh Indonesia. Pencapaian ini memperkuat posisi Superbank sebagai salah satu bank dengan layanan digital yang tumbuh pesat di Indonesia.

Capaian tersebut menegaskan keberhasilan strategi Superbank yang mengedepankan inovasi dan integrasi dalam ekosistem perusahaan. Tidak hanya mendorong pertumbuhan berkelanjutan, strategi ini juga memperluas inklusi keuangan secara nyata, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh layanan perbankan konvensional.

Baca Juga

“Mencapai profitabilitas dan melayani hampir 4 juta nasabah hanya dalam satu tahun sejak peluncuran digital adalah pencapaian luar biasa. Hal ini mencerminkan kekuatan model bisnis kami yang digital-first dan komitmen kami untuk menghadirkan layanan keuangan yang aman, relevan, dan mudah diakses oleh jutaan masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa cara terbaik menjangkau masyarakat adalah dengan hadir di platform yang sudah mereka gunakan dan percayai. Melalui integrasi yang erat dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, kami mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, dan menyederhanakan pengalaman perbankan dalam keseharian pengguna,” ujar Presiden Direktur Superbank Tigor M Siahaan, Kamis (31/7/2025).

Superbank mencatat pertumbuhan signifikan di hampir seluruh indikator utama sepanjang semester I 2025. Total penyaluran kredit mencapai Rp 8,4 triliun, meningkat 123 persen secara year-on-year (yoy), seiring dengan strategi akuisisi nasabah dan ekspansi produk pinjaman yang tepat sasaran. Pertumbuhan kredit ini turut mendorong kenaikan total aset menjadi Rp 15,0 triliun, atau tumbuh 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) melonjak 748 persen yoy menjadi Rp 8,4 triliun. Lompatan ini didorong oleh kepercayaan masyarakat serta inovasi produk tabungan berbasis ekosistem seperti OVO Nabung by Superbank, produk rek-wallet (rekening e-wallet) yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung secara instan dan aman langsung dari aplikasi OVO mereka, dengan bunga 5 persen per tahun.

Kinerja pendapatan juga menunjukkan tren positif. Pendapatan bunga bersih tumbuh 171 persen yoy menjadi Rp 667,6 miliar, didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bruto sebesar 237 persen menjadi Rp 904,7 miliar. Hal ini mendorong perbaikan Net Interest Margin (NIM) menjadi 10,2 persen, naik dari 8,1 persen pada tahun sebelumnya.

Selain itu, efisiensi operasional turut membaik signifikan, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang menurun drastis menjadi 74,2 persen dari sebelumnya 149,9 persen. Kualitas aset tetap terjaga dengan baik, di mana non-performing loan (NPL) bruto turun ke 2,7 persen dan NPL net berada di level 0,98 persen.

“Transformasi digital kami telah membentuk fondasi bisnis yang tangguh dan efisien. Dengan pertumbuhan nasabah yang pesat dan pengelolaan risiko yang disiplin, kami siap untuk menjalankan tahap pertumbuhan berikutnya,” lanjut Tigor.

Dengan hampir 4 juta nasabah yang telah bergabung dalam waktu setahun, Superbank terus memperluas peran sebagai bank dengan layanan digital yang relevan dan inklusif. Sejalan dengan kerangka keberlanjutannya, Superbank aktif mendukung literasi keuangan melalui program edukasi bagi mitra pengemudi dan merchant Grab, serta mendorong pertumbuhan yang bertanggung jawab melalui inovasi yang berdampak. Superbank percaya bahwa pertumbuhan yang sehat harus dibarengi dengan kontribusi nyata terhadap masyarakat, dan inilah fondasi yang akan dibawa ke fase transformasi berikutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement