Selasa 09 Sep 2025 13:46 WIB

Jasa Armada Indonesia Dukung Kelancaran Rantai Logistik Maritim Nasional

Bisnis di luar Pelindo Group dorong kinerja keuangan tetap stabil.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Anggota PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group (Pelindo), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyampaikan upaya perusahaan menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan IPCM tetap stabil.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Anggota PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group (Pelindo), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyampaikan upaya perusahaan menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan IPCM tetap stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group (Pelindo), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyampaikan upaya perusahaan menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan IPCM tetap stabil. Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita mengatakan perusahaan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 19,25 persen menjadi Rp 714 miliar dari Rp 598,75 miliar yoy dalam Laporan Keuangan Semester I 2025 pada 28 Juli 2025.

"Seiring peningkatan kinerja, laba perusahaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,02 persen menjadi Rp 90,02 miliar dari Rp 78,27 miliar yoy," ujar Shanti dalam Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (9/9/2025).

 

Shanti menyampaikan kontribusi pendapatan terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal sebesar Rpn639,27 miliar atau 89,53 persen dari total pendapatan, sedangkan kontribusi jasa pemanduan kapal sebesar 7,17 persen atau Rp51,18 miliar. Shanti menyebut pendapatan jasa pelayanan kapal khususnya pada Terminal Khusus (Tersus) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 32,52 persen atau senilai Rp 258,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 194,99 miliar.

 

"Hal ini didukung peningkatan kinerja pada beberapa wilayah operasi eksisting maupun wilayah operasi baru di Indonesia bagian timur," ucapnya. 

 

Shanti memaparkan sektor pelabuhan umum juga mengalami peningkatan sebesar 12,91 persen menjadi Rp 306,49 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 271,44 miliar yoy. Kemudian pada TUKS juga meningkat 12,3 persen menjadi Rp 125,56 miliar dari sebelumnya Rp 111,81 miliar yoy. 

 

"IPCM menunjukkan performa keuangan yang kuat berdasarkan laporan neraca, dengan total aset tumbuh 5,31 persen dari Rp 1,65 triliun di akhir 2024 menjadi Rp 1,74 triliun pada pertengahan 2025," lanjut Shanti. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement