Kamis 01 Dec 2022 01:05 WIB

PT ASDP Bidik Laba 2022 Rp 529 Miliar

ASDP terus mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif tiap tahun

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang bersepeda motor antre turun dari kapal Roro di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/10/2022). Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kepri melakukan penyesuaian tarif kapal Roro penyeberangan antarpulau dan antarprovinsi sebesar 20 persen dari tarif sebelumnya akibat kenaikan harga bahan bakar (BBM) jenis solar.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Sejumlah penumpang bersepeda motor antre turun dari kapal Roro di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/10/2022). Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kepri melakukan penyesuaian tarif kapal Roro penyeberangan antarpulau dan antarprovinsi sebesar 20 persen dari tarif sebelumnya akibat kenaikan harga bahan bakar (BBM) jenis solar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan kinerja positif pada 2022. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan, perusahaan membidik laba 2022 mencapai Rp 529,31 miliar.  “Target laba ini tumbuh sebesar 62,21 persen dari laba pada 2021 sebesar Rp 326,30 miliar,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (30/11/2022). 

Sementara itu, untuk semester II 2022, ASDP proyeksikan dapat mencetak laba sebesar Rp 198,42 miliar. Shelvy menuturkan proyeksi tersebut merupkan  100 persen dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). 

Baca Juga

Shelvy menambahkan, pada kuartal III 2022, ASDP mencatat kinerja konsolidasi positif dengan membukukan pendapatan Rp 1,16 triliun. Selain itu juga mencetak laba bersih sebesar Rp 155,18 miliar.

Selain itu, pencapaian laba bersih ASDP juga mencapai 176 peraen dari target sebesar Rp 88,41 miliar pada kuartal III 2022. Pencapaian kinerja positif ASDP dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 1,64 juta orang atau naik sebesar 77 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 928 ribu orang.

Selanjutnya, kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 686 ribu unit atau naik 44 persen dari 476 ribu unit dan kendaraan roda 4 atau lebih mencapai 844 ribu unit atau naik 19 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 707 ribu unit. Sementara barang hanya mencapai 176 ribu ton atau menurun 44 persen bila dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 313 ribu ton.

Shelvy memastikan ASDP terus mempertahankan kinerja positif perseroan di tengah kondisi perekonomian dunia yang terdampak pandemi Covid-19. Begitu juga drngan perang Rusia dan Ukraina yang berdampak negatif terhadap harga minyak dunia, krisis energi, dan resesi ekonomi di beberapa negara besar dunia. 

"ASDP berupaya untuk menjalankan operasional bisnis secara efektif dan efisien dan terus mendukung pelayanan logistik nasional,” tutur Shelvy. 

Dia mengakui, kondisi krisis tentu berdampak kepada nilai tukar dan inflasi yang terus mempersulit situasi bisnis di berbagai industri. Hal tersebut menurutnya tidak terkecuali bisnis penyeberangan yang komponen biaya utamanya bahan bakar solar. 

ASDP terus mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun. Pada 2016, laba bersih ASDP tercatat baru Rp 233,413 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 269,263 miliar pada 2017, lalu turun sedikit Rp 255,633 miliar pada 2018. Laba ASDP melonjak lagi menjadi Rp 318,104 miliar pada 2019, turun karena pandemi menjadi Rp 181,147 miliar pada 2020, dan melesat menjadi Rp 326,301 miliar pada 2021.

Kinerja pendapatan juga tumbuh signifikan pada periode 2016-2021. Pada 2016, pendapatan ASDP tercatat Rp 2,449 triliun, melonjak menjadi Rp 2,728 triliun pada 2017, naik lagi menjadi Rp 2,919 triliun pada 2018, melesat menjadi Rp 3,307 triliun pada 2019, lalu Rp 3,195 triliun pada 2020, dan melonjak lagi menjadi Rp 3,550 triliun pada 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement