REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan berbagai langkah antisipatif dalam menghadapi potensi lonjakan penumpang dan kendaraan, khususnya di lintasan padat seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk pada libur Idul Adha. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin memastikan kesiapan layanan penyeberangan nasional tetap prima dan mengimbau masyarakat merencanakan perjalanan dengan reservasi tiket secara daring melalui platform Ferizy.
"Libur panjang akhir pekan ini berpotensi meningkatkan trafik pengguna jasa secara signifikan. Karenanya, kami fokus pada kesiapan operasional kapal dan pelabuhan agar arus penyeberangan tetap berjalan aman, tertib, dan lancar," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Shelvy menyampaikan pergerakan masyarakat terbesar pada periode Idul Adha tahun lalu masih berasal dari Jawa menuju Sumatera melalui Pelabuhan Merak, dengan jumlah penumpang sebesar 18 persen dan peningkatan jumlah kendaraan sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Pada tahun ini, angka tersebut diprediksi akan meningkat seiring tren mobilitas yang semakin tinggi pascapandemi dan adanya tambahan hari libur yang berdekatan dengan akhir pekan.
"ASDP menyiapkan 30 unit kapal di lintasan Merak–Bakauheni dan 28 kapal di lintasan Ketapang–Gilimanuk," lanjut Shelvy.
Shelvy menyampaikan optimalisasi fasilitas pelabuhan juga dilakukan secara menyeluruh, mencakup penataan area parkir, peningkatan kapasitas ruang tunggu, perbaikan toilet umum dan mushala, serta penguatan layanan informasi pelanggan. Posko pemantauan terpadu juga diaktifkan untuk memastikan respons cepat atas dinamika di lapangan.
“Untuk memastikan kelancaran, kami mengajak seluruh pengguna jasa untuk membeli tiket feri secara online melalui aplikasi atau situs Ferizy. Selain mudah dan cepat, sistem ini juga menyediakan jadwal terkini dan kuota penyeberangan yang terjamin sehingga mencegah penumpukan kendaraan di pelabuhan," sambung Shelvy.
Shelvy mengimbau pembelian tiket dilakukan sejak jauh hari, bahkan bisa dilakukan sejak H-60 hingga H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini penting guna menghindari antrean dan potensi gagal menyeberang karena sudah tidak mendapatkan
"Penumpang juga wajib hadir minimal satu sampai dua jam sebelum keberangkatan agar proses validasi tiket, pemeriksaan kendaraan, dan keberangkatan kapal berjalan tepat waktu," ucap Shelvy.
Shelvy mengatakan penerapan tiket digital melalui Ferizy merupakan bagian dari transformasi layanan berbasis digital ASDP yang telah diterapkan sejak 2020. Selain mempercepat proses pembelian, sistem ini juga meningkatkan transparansi, keamanan data transaksi, serta mendukung upaya pengurangan interaksi fisik di pelabuhan.
"Kami mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa. Dukungan penuh dari masyarakat menjadi kunci suksesnya pelayanan selama periode libur Idul Adha ini," kata Shelvy.