REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yakin target pemerintah untuk produksi 2 juta sepeda motor listrik pada 2024 tercapai seiring semakin banyak pabrikan yang memproduksi kendaraan roda dua ramah lingkungan tersebut.
"Khusus roda dua ada target dari Presiden bahwa pada 2024 ini kita harus bisa memproduksi setidaknya 2 juta kendaraan motor listrik buatan Indonesia," ucap Agus di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
"Di sini tertulisnya dalam waktu sesingkat-singkatnya tapi saya sampaikan sebelum 2024 harus bisa produksi motor listrik 2 juta unit buatan Indonesia. Kami optimistis target tersebut bisa tercapai," sambung dia.
Agus mengatakan, dalam percepatan transformasi tersebut, Kementerian Perindustrian bertanggung jawab dari sisi suplai. Saat ini, kata dia, setidaknya sudah ada 35 pabrik sepeda motor listrik yang beroperasi di Indonesia dengan kapasitas produksi 1,1 juta kendaraan.
Namun, tingginya kapasitas produksi tersebut belum diikuti oleh permintaan dari masyarakat. Dia mengungkapkan bahwa saat ini permintaan sepeda motor listrik di masyarakat masih belum terlalu tinggi.
Untuk itu, pemerintah terus berupaya menciptakan market sekaligus memperbesar populasi kendaraan listrik, salah satunya melalui aturan penggunaan kendaraan listrik yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Adanya Inpres ini akan meningkatkan permintaan kendaraan ramah lingkungan sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam percepatan era elektrifikasi di Indonesia. "Kalau demand motor listriknya sudah berkembang saya kira industri secara otomatis akan menyesuaikan, termasuk target yang 2 juta itu. Dari sisi suplai target 2 juta itu tidak terlalu sulit, tapi dalam sisi demand-nya harus kita create," ujar dia.
Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa saat ini sudah banyak perusahaan yang mengajukan proposal untuk berinvestasi memproduksi sepeda motor listrik di Indonesia. Antusias tersebut dinilainya tidak lepas dari besarnya potensi pasar kendaraan listrik di Tanah Air serta komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi dari kendaraan bermesin konvensional ke kendaraan listrik.
"Mereka juga paham keseriusan dari pemerintah untuk melakukan transisi atau transformasi dari (kendaraan) konvensional ke listrik, sehingga itu yang membuat Indonesia sebagai negara yang cukup diminati oleh investor untuk masuk membangun motor listrik," kata dia.