REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah menyebut lima tahun terakhir pasar modal Indonesia tumbuh pesat dengan didorong oleh program reformasi yang ditetapkan. Hal ini sekaligus didorong otomatisasi proses bisnis, perlindungan investor, serta akselerasi pendalaman pasar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ketika IHSG mengalami turbulensi ke titik terendah pada Maret 2020 pada awal pandemi Covid-19, pasar modal Indonesia mampu merespons dengan baik dengan dukungan kebijakan yang ditetapkan bersama-sama pemerintah, dengan SRO, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Guncangan luar biasa dapat ditangani dengan baik," ujar Sri Mulyani melalui video dalam acara peringatan 45 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Dia menilai perbaikan dan tata kelola pasar modal Indonesia merupakan kunci keberhasilan untuk menghadapi berbagai guncangan baik domestik maupun global. Hal ini mengingat perkembangan pasar modal Indonesia telah teruji melalui berbagai peristiwa sejarah di dalam perekonomian Indonesia, mulai sejak zaman kolonial, selama perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta selama menghadapi krisis keuangan di Indonesia maupun krisis keuangan global.
"Guncangan-guncangan ini selalu mempengaruhi sentimen pasar modal Indonesia, termasuk adanya pandemi Covid-19 dan perang yang terjadi di Ukraina. Tantangan tersebut tentu sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh pasar modal Indonesia," ucapnya.
Dia juga menilai saat ini kinerja pasar modal sudah kembali pulih dan terus meningkatkan kepercayaan investor. Adanya jumlah lebih dari sembilan juta investor pada 28 Juni 2022, mengindikasikan kepercayaan dan sekaligus tantangan bagi pasar modal Indonesia untuk menjaga kepercayaan para investor terutama investor skala kecil.
"Dengan volume lebih dari delapan kali lipat sejak 2017, ini juga merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa," ucapnya.
Sepanjang 2022, kinerja pasar modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif dan cukup menggembirakan. Pada kuartal II 2022, pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni IHSG level 7.276,19 per 21 April 2022 dan nilai kapitalisasi pasar menyentuh Rp 9.555 triliun per 28 April 2022.