Senin 01 Aug 2022 09:26 WIB

Jumlah Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Naik Hampir 100 Persen

Januari-Juni 2022, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta 18,15 juta orang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Calon penumpang berjalan di selasar Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/7/2022). Sepanjang Januari hingga Juni 2022, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Calon penumpang berjalan di selasar Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/7/2022). Sepanjang Januari hingga Juni 2022, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatat peningkatan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada semester I 2022. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sepanjang Januari hingga Juni 2022, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang. 

"Angka ini naik hampir 100 persen dibandingkan dengan Januari-Juni 2021 sebanyak 9,10 juta orang," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (1/8/2022). 

Baca Juga

Dari data pergerakan penumpang tersebut, Awaluddin menilai sektor pariwisata nasional tengah kembali bergeliat. Peningkatan juga terasa pada rute penerbangan yang dilayani di Bandara Soekarno-Hatta. 

Pada semester I 2022, Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan dari dan ke 220 rute penerbangan. Jumlah tersebut terdiri dari 112 rute domestik dan 108 rute internasional.

"Jumlah rute ini naik sekitar 43,8 persen dibandingkan semester I 2021. Dimana saat itu Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan dari dan ke 153 rute penerbangan terdiri dari 71 rute penerbangan domestik dan 82 rute penerbangan internasional yang sebagian besar adalah penerbangan repatriasi WN," ungkap Awaluddin. 

Awaluddin menambahkan recovery rate atau rasio pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta telah berkisar 82,5 persen. Dia menuturkan angka tersebut menunjukan lalu lintas penerbangan sudah sekitar 82,5 persen dari kondisi 2019 saat sebelum ada pandemi. 

"Kami akan menjaga dan mendorong rasio pemulihan ini sehingga dapat berdampak kepada pemulihan sektor penerbangan secara nasional," ujar Awaluddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement