Selasa 12 Jul 2022 15:09 WIB

IMF: Uang Digital tak akan Gantikan Uang Fiat

Adopsi uang digital dapat mengurangi uang yang ada di deposit perbankan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. IMF menilai keberadaan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau uang digital tidak akan menggantikan uang yang ada saat ini.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. IMF menilai keberadaan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau uang digital tidak akan menggantikan uang yang ada saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- International Monetary Fund (IMF) menilai keberadaan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau uang digital tidak akan menggantikan uang yang ada saat ini. Division Chief Monetary and Capital Markets Department IMF, Tommaso Mancini Griffoli mengatakan CBDC punya spektrum potensi dan risiko yang luas.

"Saya rasa kita tidak akan tiba di dunia yang hanya punya CBDC, saya pikir kita tidak perlu juga," katanya dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Menurut dia, CBDC bisa menjadi lebih menarik bagi masyarakat karena lebih mudah disimpan sebagai uang digital. Sehingga saat diperkenalkan, adopsi CBDC bisa 'mengurangi' komposisi dari uang fiat yang ada saat ini.

Meski demikian, dalam konteks simpanan di bank komersial, CBCD belum pasti bisa menghasilkan keuntungan seperti simpanan uang konvensional yang ada saat ini. Uang fiat saat ini dapat menghasilkan bunga atau uang lagi karena digunakan untuk kredit.

"Bank komersial bisa menawarkan bunga yang lebih tinggi, dan lebih aman sebagai simpanan," katanya.

Tommaso mengatakan, perlu diingat bahwa CBDC adalah liabilitas dari bank sentral. Sehingga adopsi CBDC dapat mengurangi uang yang ada di deposit perbankan.

Perlu diperhatikan juga bahwa CBDC sangat membutuhkan pengaturan secara domestik. Hal ini karena CBDC bisa mengurangi mata uang lokal.

"Seseorang bisa saja lebih memilih memiliki CBCD dari mata uang asing karena lebih mudah, atau lebih dibutuhkan dalam transaksi mereka," katanya.

Ia menyebut, CBDC tidak hanya uang yang digunakan sebagai alat pembayaran, melainkan juga sebuah jaringan dan platform. Uang digital ini bisa menjadi platform dasar yang bisa digunakan oleh sektor swasta dalam membuat solusi pembayaran digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement