Sabtu 13 Dec 2025 17:38 WIB

Prabowo Harap Listrik di Wilayah Bencana Pulih dalam Satu Pekan

Kondisi infrastruktur dan banjir menjadi tantangan utama pemulihan jaringan listrik.

Dua orang anak belajar mengaji dengan menggunakan penerangan panyot atau lampu minyak tradisonal di Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (9/12/2025). Aliran listrik di sebagian daerah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh masih padam atau belum normal sehingga warga terpaksa memanfaatkan jaringan listrik melalui generator set (genset) yang disediakan sejumlah warung kopi di kabupaten setempat.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Dua orang anak belajar mengaji dengan menggunakan penerangan panyot atau lampu minyak tradisonal di Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (9/12/2025). Aliran listrik di sebagian daerah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh masih padam atau belum normal sehingga warga terpaksa memanfaatkan jaringan listrik melalui generator set (genset) yang disediakan sejumlah warung kopi di kabupaten setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto berharap aliran listrik di wilayah terdampak bencana dapat kembali pulih dalam waktu sekitar satu minggu, meskipun proses perbaikannya menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Hal itu disampaikan Presiden di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (13/12/2025).

"Insya Allah kita harapkan, ya mungkin satu minggu (listrik pulih), mudah-mudahan ya," kata Presiden Prabowo.

Baca Juga

Presiden menjelaskan pemulihan aliran listrik tidak dapat dilakukan dengan cepat karena kondisi fisik infrastruktur serta faktor alam yang masih menjadi hambatan.

Kepala Negara mengatakan sebagian wilayah masih tergenang banjir sehingga menghambat perbaikan jaringan dan pemasangan kabel. "Masalah listrik tidak secepat yang kita harapkan, karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih harus kita atasi. Menara-menara itu sangat berat, kemudian ada kendala-kendala, sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus," kata Prabowo.

Presiden menegaskan pemerintah terus mengupayakan perbaikan secara bertahap dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia.

Namun, masyarakat diminta untuk memahami bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan secara seketika. "Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap ya. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa, tapi semua bekerja keras," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik Tower Emergency Brandan–Langsa yang menghubungkan Banda Aceh dengan backbone kelistrikan Sumatera pulih pada Ahad (14/12/2025).

"Tower Emergency Brandan–Langsa apabila selesai maka Banda Aceh tersambung dengan backbone Sumatera. Ditargetkan Ahad, 14 Desember energize," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Hingga 11 Desember 2025, kondisi pemulihan di Aceh tercatat 36 persen, Sumatera Utara 99,8 persen setelah longsor susulan, dan Sumatera Barat telah menyala 100 persen sejak 5 Desember 2025.

Aceh merupakan wilayah terdampak yang masih memerlukan perhatian, kata Rudy. Untuk mempercepat pemulihan di beberapa desa, PLN memerlukan dukungan pembukaan akses jalan yang masih terputus untuk transportasi material jaringan serta penyediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional kendaraan. “Genset PLN masih sangat terbatas di Aceh Tamiang dan Bener Meriah,” ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement