Sabtu 13 Dec 2025 21:19 WIB

Hilirisasi Mineral Strategis Jadi Fondasi Transformasi Ekonomi Nasional

Transformasi ekonomi Indonesia dipacu melalui hilirisasi mineral strategis

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menegaskan capaian diplomasi investasi Indonesia dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi bukti efektivitas strategi proaktif dan kolaboratif pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
Foto: dok BKPM
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menegaskan capaian diplomasi investasi Indonesia dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi bukti efektivitas strategi proaktif dan kolaboratif pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Transformasi ekonomi Indonesia ke arah negara industri mandiri terus dipacu melalui strategi hilirisasi mineral strategis, termasuk nikel, kelapa sawit, timah, dan bauksit. Langkah tersebut dinilai menjadi fondasi penting dalam upaya memperkuat struktur ekonomi nasional.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslan, menyampaikan bahwa strategi hilirisasi sumber daya alam (SDA) menjadi fondasi penting dalam transformasi ekonomi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menjadi negara industri yang mandiri.

Pernyataan itu disampaikan Rosan saat menghadiri peluncuran buku Indonesia Naik Kelas karya Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan. Buku ini dianggap Rosan menyediakan peta jalan strategis menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8%, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, Indonesia saat ini merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Meski menghadapi tantangan global, ekonomi nasional tetap tumbuh sekitar 5% yang menunjukkan kebijakan ekonomi berada di jalur tepat.

Salah satu pilar pencapaian itu adalah hilirisasi komoditas strategis yang tidak lagi dipandang sebagai program sektoral, tetapi strategi kedaulatan ekonomi untuk memperkuat rantai nilai dan penataan ulang struktur ekonomi.

“Kita adalah pemimpin global di beragam komoditas strategis seperti nikel dan kelapa sawit yang menempati posisi teratas serta komoditas lainnya seperti timah dan bauksit. Sumber daya ini menempatkan kita di jantung transisi energi global,” pungkas Rosan dalam sambutannya, Jumat (12/12/2025).

Dia mencatat bahwa sejak Januari – September 2025, sektor hilir menarik investasi sebesar Rp431 triliun atau lebih dari 30% dari total realisasi investasi nasional. Adapun laju pertumbuhannya mencapai 58,1% year on year (YoY).

Rosan, yang juga menjabat CEO Danantara Indonesia, menambahkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun ke depan membutuhkan investasi sekitar US$815 miliar. Hal ini hanya bisa direalisasikan melalui transformasi struktural dan bukan sekadar mengandalkan konsumsi domestik.

Dalam konteks tersebut, pemerintah berfokus pada menarik investasi berkualitas yang mampu meningkatkan produktivitas, mendorong alih teknologi, serta memperkuat rantai nilai di dalam negeri.

“Kami juga mendorong reformasi fiskal dan pajak daya saing menjadikan pajak sebagai insentif untuk mendorong inovasi dan transisi hijau,” ucap Rosan.

Untuk mempermudah perizinan, Rosan menyebutkan pemerintah telah mengimplementasikan sistem Online Single Submission (OSS) serta prinsip fiktif positif guna meningkatkan kepastian hukum dan waktu penyelesaian perizinan.

Menurutnya, mekanisme fiktif positif telah mempercepat lebih dari 40% aplikasi perizinan di enam sektor dan akan terus diperluas ke sektor lainnya.

Di samping itu, Rosan turut menekankan bahwa pentingnya kepemimpinan orkestratif nasional yang dinilai mampu menjaga stabilitas sekaligus menyiapkan lompatan strategis menuju ekonomi hijau dan digital

“Kunci yang dapat menggerakkan seluruh mesin kebijakan ini adalah kepemimpinan orkestratif nasional,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement