REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (5/4/2022). Setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin, IHSG pagi ini dibuka naik ke posisi 7.122,91 dan terus melesat menembus level tertinggi baru di posisi 7.142,52.
Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan indeks saham di Asia pagi ini dibuka naik mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang di dorong oleh reli saham di sektor Teknologi dan saham yang berpotensi tumbuh tinggi (growth stocks).
Kenaikan saham sektor Teknologi ini pun turut mengerek saham BUKA dan EMTK dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,97 persen dan 1,65 persen. Selain itu, menguatnya saham energi dan tambang juga menopang kenaikan IHSG dengan INDY melesat 8 persen, ADRO menguat 4,63 persen, dan PTBA menguat 1,49 persen.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik 3,5 bps menjadi 2,41 perseb. Kurva selisih imbal hasil antara surat utang Pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun masih bergerak terbalik (inverted). Ini menjadi sinyal bahwa resesi ekonomi berpotensi terjadi dalam satu atau dua tahun dari sekarang.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah kembali melompat setelah berbagai berita mengenai pembantaian penduduk sipil di Ukrania memperbesar tekanan atas Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi terhadap sektor Energi Rusia. Hal ini memicu kekhawatiran baru mengenai ketatnya pasokan minyak global.
Lebih lanjut, kenaikan harga minyak mentah juga di topang oleh keputusan Arab Saudi untuk menaikkan harga jual minyaknya. Perusahaan BUMN migas milik Arab Saudi, Aramco menaikkan harga jual minyak jenis Arab Light di Asia sebesar 4,40 dolar AS per barel dari bulan sebelumnya.
Untuk hari ini, Phillip Sekuritas Indonesia melihat investor mengantisipasi keputusan suku bunga acuan dari bank sentral Australia, the Reserve Bank of Australia (RBA). Investor akan berusaha mencari sinyal apakah RBA akan memulai siklus pengetatan kebijakan moneter pada bulan depan.
RBA belum menaikkan kembali suku bunga acuan sejak November 2010. Jika ada perubahan pandangan atau sikap akan berpotensi memicu aksi jual secara masif di pasar obligasi Australia.
Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat sepanjang hari ini. Beberapa saham berpotensi bullish, berikut rekomendasinya secara teknikal:
SSMS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1150
Target Price 1 : 1240
Target Price 2 : 1300
Stop Loss : 1060
GZCO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 147
Target Price 1 : 161
Target Price 2 : 169
Stop Loss : 134
SSIA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 392-394
Target Price 1 : 416
Target Price 2 : 428
Stop Loss : 368