REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- JPMorgan Chase & Co menghapus surat utang pemerintah dan korporasi Rusia dari sejumlah indeks obligasi pasar berkembang. Penghapusan obligasi ini dilakukan menyusul aksi invasi Rusia ke Ukraina.
Obligasi Rusia sebelumnya terdaftar dalam beberapa indeks antara lain JPMorgan Emerging Market Bond Index (EMBI), Government Bond Index-Emerging Markets (GBI-EM), hingga Corporate Emerging Markets Bond Index.
Dilansir Bloomberg, Jumat (1/4/2022), penghapusan obligasi Rusia ini berpotensi menimbulkan kerugian hingga 842 miliar dolar AS atau sekitar Rp 12 ribu triliun. Obligasi negara senilai 3 miliar dolar AS yang jatuh tempo pada 2029 telah turun lebih dari 70 sen sejak sebelum invasi.
Aset obligasi Rusia yang tercatat di dalam indeks EMBI mencapai sekitar 415 miliar dolar AS. Sementara aset obligasi pada GBI-EM sebesar mencapai 245 miliar dolar AS. Sedangkan aset pada Corporate Emerging Markets Bond Index mencapai 140 miliar dolar AS.
Selain JP Morgan, sejumlah penyedia indeks lainnya termasuk Bloomberg Index Services, FTSE Russell, MSCI dan Indeks S&P Dow Jones juga telah mengeluarkan Rusia dari indeks mereka. Hal ini tentu saja sangat berdampak bagi perusahaan investasi yang memegang obligasi Rusia.
Sementara volume perdagangan obligasi perusahaan Rusia berada pada level tertinggi dalam dua tahun. Banyak investor yang masih berjuang untuk menjual kembali kepemilikan obligasinya, terutama untuk mata uang lokal.