Rabu 30 Mar 2022 02:32 WIB

Rusia Klaim Bayar Penuh Kupon Rp 1,4 Triliun untuk Eurobond 2035

Ini merupakan pembayaran ketiganya sejak sanksi Barat.

Rep: Umi Nur Fadhillah/ Red: Friska Yolandha
Uang Euro  (ilustrasi). Kementerian keuangan Rusia mengatakan telah membayar penuh kupon Eurobond Rusia yang jatuh tempo pada 2035.
Foto: Reuters/Heinz-Peter Bader
Uang Euro (ilustrasi). Kementerian keuangan Rusia mengatakan telah membayar penuh kupon Eurobond Rusia yang jatuh tempo pada 2035.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian keuangan Rusia mengatakan telah membayar penuh kupon Eurobond Rusia yang jatuh tempo pada 2035. Ini merupakan pembayaran ketiganya sejak sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mempertanyakan kemampuan Moskow untuk membayar utang mata uang asing. 

Kementerian mengatakan telah menyalurkan 102 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) untuk pembayaran kupon Eurobond ke National Settlement Depository (NSD) Rusia. "Kementerian keuangan Rusia telah sepenuhnya melaksanakan kewajibannya untuk melayani sekuritas berdaulat Federasi Rusia sesuai dengan prospektus Eurobond," kata kementerian itu, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga

Tidak disebutkan apakah pembayaran telah dikirim ke Euroclear atau diproses lebih lanjut ke pemegang Eurobond asing.

Menurut prospektus Eurobond, penyelesaian dengan investor terjadi melalui NSD dan Euroclear. Jika karena alasan di luar kendalinya, Federasi Rusia tidak dapat melakukan pembayaran dalam dolar AS, maka penyelesaian mungkin dalam mata uang euro, pound sterling, franc Swiss, atau rubel Rusia.

Baik Euroclear maupun NSD tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sebelumnya pada Maret, Rusia membayar kupon 117 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) dan 66 juta dolar AS (sekitar Rp 947 miliar) pada dua Eurobonds berdaulat, dari total 3,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 48,8 triliun) dalam pembayaran kupon dan penebusan utang luar negeri yang jatuh tempo tahun ini, serta karena beberapa peminjam korporat menghadapi penundaan pembayaran.

Pembayaran Rusia berikutnya adalah pada tanggal 31 Maret dengan biaya 447 juta dolar AS (sekitar Rp 6,4 triliun) jatuh tempo. Pembayaran terbesarnya tahun ini, dan pembayaran penuh pertama dari pokok sebesar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 28,7 triliun), jatuh tempo pada tanggal 4 April 2022.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement