Jumat 01 Apr 2022 00:45 WIB

Mulai 1 April 2022, Turis ke Malaysia Wajib Punya Asuransi Minimal 20 Ribu Dolar AS

Kewajiban ini dikecualikan untuk warga negara Singapura.

Bandara Kuala Lumpur. Ilustrasi. emerintah Malaysia mewajibkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) pemegang pas lawatan sosial yang masuk ke negara itu untuk memiliki asuransi perawatan Covid-19 dan perjalanan dengan nilai tanggungan minimal 20 ribu dolar AS (sekitar Rp 287.170.000) mulai 1 April 2022.
Foto: .
Bandara Kuala Lumpur. Ilustrasi. emerintah Malaysia mewajibkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) pemegang pas lawatan sosial yang masuk ke negara itu untuk memiliki asuransi perawatan Covid-19 dan perjalanan dengan nilai tanggungan minimal 20 ribu dolar AS (sekitar Rp 287.170.000) mulai 1 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia mewajibkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) pemegang pas lawatan sosial yang masuk ke negara itu untuk memiliki asuransi perawatan Covid-19 dan perjalanan dengan nilai tanggungan minimal 20 ribu dolar AS (sekitar Rp 287.170.000) mulai 1 April 2022. Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin pada Kamis (31/3/2022) mengatakan kementeriannya telah mengumumkan protokol yang perlu dipatuhi oleh PPLN sesuai rencana pembukaan kembali perbatasan negara pada 1 April 2022.

"Salah satu aturan dalam protokol tersebut adalah kewajiban PPLN sebelum berangkat ke Malaysia untuk melaporkan kepergiannya melalui aplikasi MySejahtera dan memiliki polis asuransi Covid-19 dan perjalanan," kata Khairy di Kuala Lumpur.

Baca Juga

Dia mengatakan kewajiban itu diberlakukan pada warga negara asing yang memasuki Malaysia dengan menggunakan pas lawatan sosial (social visit pass) jangka pendek tanpa melihat status vaksinasi Covid-19 mereka. Perlindungan asuransi tersebut, kata dia, antara lain mencakup pertanggungan biaya karantina, perawatan dan rawat inap di rumah sakit, jika mereka terjangkit Covid-19 saat berada di Malaysia.

"Namun, kewajiban itu dikecualikan bagi pendatang, penduduk tetap, dan pemegang pas jangka panjang yang merupakan warga negara Malaysia atau Singapura yang menggunakan jalur udara, darat dan laut," kata Khairy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement