REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkomitmen untuk melanjutkan pembiayaan korporasi khusus sektor-sektor yang mulai menunjukkan pemulihan pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, mengatakan secara jangka pendek dan menengah, perseroan masih akan membidik sektor perkebunan, pertambangan, infrastruktur, dan telekomunikasi yang masih menjadi fokus pembiayaan dari perseroan.
“Kami juga tidak melepaskan sektor-sektor yang sudah pulih pada 2021, seperti pertanian dan juga industri pengolahan yang secara proporsional di dalam portofolio kami mungkin mendominasi dari pembiayaan secara wholesales,” ujarnya saat webinar, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya perseroan membidik pertumbuhan kredit kisaran sembilan persen sampai 10 persen pada 2022. Jika melihat realisasi tahun lalu, penyaluran kredit perseroan naik 8,9 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.050,16 triliun.
“Namun, kami lihat nanti potensi ke depan seperti apa karena banyak sekali sektor yang tumbuh lebih cepat dari perkiraan kami,” kata Darmawan.
Jika dirinci, kredit korporasi masih menjadi pendorong pertumbuhan kredit pada 2021, dengan realisasi sebesar Rp 370 triliun atau tumbuh delapan persen yoy secara konsolidasi. Adapun kredit komersial tumbuh 9,7 persen yoy menjadi Rp 174 triliun.
Sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari Bank Mandiri juga mencatat peningkatan signifikan sebesar 15 persen yoy. Adapun nilai realisasi kredit tersebut sebesar Rp 103,5 triliun.