REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian berkomitmen meningkatkan kualitas layanan publik yang menjangkau semua kalangan di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan PVTPP onTalk Edisi Khusus "Forum Komunikasi Publik (FKP) dengan agenda utama membahas Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Pusat PVTPP Semester I Tahun 2025, yang digelar Kamis (4/9/2025).
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya menegaskan, layanan publik di sektor pertanian harus menjadi contoh bagi layanan publik sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki peran penting dalam menambah daya gedor perekonomian.
“Karena itu semua pelayanan publik yang ada di lingkup Kementerian Pertanian harus bermanfaat bagi pembangunan perekonomian yang berkelanjutan,” katanya.
Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati menjelaskan, unit kerja yang dipimpinnya memberikan lebih dari 27 layanan, mulai dari perizinan hingga pelepasan varietas tanaman, termasuk pendaftaran pupuk, izin ekspor-impor benih, dan komoditas lainnya.
“Karena itu kami berharap semua mitra memberi masukan dan saran terhadap survei kepuasan masyarakat. Nilai yang kami capai ini masih bisa ditingkatkan, dan pada semester II kami mendorong masyarakat untuk lebih aktif memberikan masukan,” ujarnya.
Leli menekankan, pihaknya berkomitmen melakukan perbaikan berkelanjutan, termasuk pada aspek sistem layanan. “Apabila ada layanan kami yang masih mengalami kendala, silakan disampaikan. Ini momentum yang tepat karena kami sedang melakukan pemeliharaan sistem agar di semester berikutnya layanan semakin baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Leli juga menyoroti pentingnya penguatan integritas aparatur. Pusat PVTPP tengah mengawal pencapaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di tingkat nasional.
“Kami berharap masyarakat tidak segan melaporkan jika ada petugas yang kurang berintegritas. Data responden survei integritas juga telah kami sampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini penting untuk mendukung transparansi layanan publik,” tegasnya.
Selain itu, PVTPP mendorong inovasi ramah lingkungan melalui pengembangan Kebun Pemeriksaan Substantif (KPS) Go Green, sebagai bentuk dukungan terhadap efisiensi sumber daya.
Dari sisi layanan teknis, perbaikan juga terus dilakukan. Nani Suwarni, Koordinator Layanan Pelepasan Varietas Tanaman Pusat PVTPP, mengungkapkan pihaknya sedang menyempurnakan aplikasi pendaftaran Si Petasan agar terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS).
“Tahun ini kami fokus agar aplikasi bisa berjalan dengan baik, sekaligus meningkatkan kapasitas SDM verifikator melalui pelatihan,” jelasnya.
Dwi Herteddy, Koordinator Layanan Perizinan Pusat PVTPP, menekankan prosedur layanan harus dijalankan sesuai aturan yang berlaku.
“Semua layanan memiliki metode, prosedur, dan biaya yang jelas, sehingga tidak bisa ditempuh dengan jalan pintas. PR kami adalah mendampingi pemohon sekaligus menstabilkan aplikasi online agar semakin memudahkan proses perizinan,” tuturnya.
Melalui hasil survei kepuasan masyarakat semester I tahun 2025, Pusat PVTPP berkomitmen menindaklanjuti setiap masukan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, memperkuat integritas, dan mendorong inovasi berkelanjutan.