Selasa 11 Nov 2025 14:15 WIB

Fokus ke Sektor Produktif, KUR Bank Mandiri Tembus Rp 38 Triliun hingga Oktober

Strategi pembiayaan ekosistem jaga kualitas kredit dan daya saing usaha kecil.

Rep: Dian Fath Risalah  / Red: Friska Yolandha
Bank Mandiri akan menempuh aksi korporasi berupa pembelian kembali saham sebagai wujud keyakinan manajemen terhadap fundamental perusahaan dan prospek jangka panjang industri perbankan nasional.
Foto: Bank Mandiri
Bank Mandiri akan menempuh aksi korporasi berupa pembelian kembali saham sebagai wujud keyakinan manajemen terhadap fundamental perusahaan dan prospek jangka panjang industri perbankan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Bank Mandiri menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 38,11 triliun kepada 329.012 pelaku UMKM di seluruh Indonesia hingga Oktober 2025, dengan porsi terbesar mengalir ke sektor produktif. Di tengah upaya pemerintah memperkuat ekonomi kerakyatan, penyaluran KUR ini diklaim tetap terjaga kualitasnya dengan tingkat non performing loan di bawah 1 persen.

"Dukungan KUR ini bukan hanya tentang pembiayaan, tetapi juga tentang pemberdayaan. Melalui akses modal yang lebih luas, kami ingin membantu pelaku UMKM memperkuat kapasitas produksi, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan daya saing. Inilah wujud Sinergi Majukan Negeri yang kami jalankan secara berkelanjutan,” ujar SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Bayu Trisno Arief Setiawan dalam keterangan resminya, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga

Langkah Bank Mandiri ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo yang menekankan penguatan sektor produktif dan perluasan lapangan kerja. Jakarta, 11 November 2025, menjadi penanda komitmen perseroan menerjemahkan agenda kebijakan tersebut ke penyaluran pembiayaan dengan bunga lebih rendah bagi usaha kecil.

Bayu memaparkan realisasi Rp 38,11 triliun tersebut setara 92,96 persen dari target KUR Bank Mandiri tahun ini yang mencapai Rp 41 triliun. Artinya, dalam sisa dua bulan 2025, ruang penyaluran masih terbuka sekaligus menguji kemampuan bank menyalurkan kredit secara agresif tanpa mengorbankan kualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement