Kamis 17 Mar 2022 20:46 WIB

BI Catat 15,7 Juta Merchant Gunakan QRIS per Februari 2022

Pada tahun ini, merchant pengguna QRIS ditargetkan bertambah 15 juta.

Warga melakukan pembayaran nontunai menggunakan QRIS di salah satu lapak pelaku usaha kuliner (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 15,7 juta merchant telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) per Februari 2022.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Warga melakukan pembayaran nontunai menggunakan QRIS di salah satu lapak pelaku usaha kuliner (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 15,7 juta merchant telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) per Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 15,7 juta merchant telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) per Februari 2022."Sejak 1 Januari 2022 hingga saat ini, sudah ada tambahan sekitar 4 juta merchant. Volume transaksinya juga meningkat pesat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Pada tahun ini, merchant pengguna QRIS ditargetkan bertambah 15 juta dari tahun 2021 yang sebanyak 12 juta. Dengan upaya yang terus dilakukan dan dukungan penuh dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), ia optimistis target tambahan sebanyak 15 juta merchant tersebut bisa tercapai lebih awal pada tahun ini.

Baca Juga

"Terimakasih kepada kawan industri yang tergabung dalam ASPI yang bersama kami tidak lelah untuk mengampanyekan penggunaan QRIS, tak hanya di berbagai kota besar tetapi di kota-kota kecil," jelasnya.

Menurut Perry, dukungan tersebut merupakan sumbangan yang sangat besar agar QRIS semakin banyak diterima dan digunakan oleh masyarakat. Guna mendorong konsumsi masyarakat, BI akan tetap melanjutkan implementasi program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS untuk mendukung pencapaian target merchant pengguna baru QRIS pada tahun 2022.

Koordinasi dengan pemerintah juga terus dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi dan percepatan digitalisasi pembayaran melalui akselerasi elektronifikasi bantuan sosial, transaksi pemerintah daerah, dan transportasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement