REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ambil bagian dalam pameran otomotif Jakarta Auto Week (JAW) 2022 sebagai penyedia layanan pembiayaan kendaraan berbasis syariah. Gelaran ini diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) pada 12-20 Maret 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
SEVP Consumer Banking BSI Wawan Setiawan menyebut keterlibatan BSI dalam acara JAW 2022 sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan perhatian masyarakat akan produk pembiayaan kendaraan secara syariah. Ini juga sebagai bagian dari program BSI untuk memberikan masyarakat lebih banyak pilihan pembiayaan.
"Keikutsertaan BSI di acara JAW 2022 merupakan strategi perusahaan memberikan informasi pada masyarakat bahwa BSI saat ini memiliki pembiayaan kendaraan, selain perumahan," katanya dalam keterangan pers, Selasa (15/3/2022).
Dengan begitu, masyarakat mempunyai lebih banyak pilihan pembiayaan. Partisipasi BSI ini juga menjadi wujud komitmen perusahaan untuk terus mendukung langkah pemerintah membangkitkan ekonomi di sektor riil termasuk sektor otomotif.
Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan BSI bagi konsumen yang melakukan transaksi pembiayaan kendaraan bermotor di acara JAW 2022. Antara lain free TJH dan personal accident senilai Rp 25 juta selama satu tahun, biaya Admin Rp 1.
Selain itu, ada juga cashback hingga Rp 1 juta, margin mulai setara 2,39 persen, dan DP mulai nol persen. Dalam acara ini, BSI berkolaborasi dengan PT Mandiri Utama Finance (MUF) Syariah untuk melayani serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan kepemilikan kendaraan bermotor.
JAW merupakan pameran baru yang dikembangkan dari event GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 yang telah rutin diselenggarakan setiap tahun. GAIKINDO meyakini pasar otomotif Indonesia masih dan akan terus menjanjikan.
Ini juga seiring dengan program pemerintah dalam membangkitkan ekonomi sektor riil, termasuk industri otomotif. Sejak dijalankan pada tahun 2020, kebijakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) telah mampu menyelamatkan dan menggairahkan kembali industri otomotif Indonesia.