Rabu 23 Feb 2022 22:58 WIB

Ini Penyebab Iklan Investasi Bodong Ramai Beredar di Internet

Maraknya iklan investasi bodong di media sosial memicu masyarakat tertipu.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Iklan investasi bodong bikin masalah
Iklan investasi bodong bikin masalah

Maraknya iklan investasi bodong, seperti binary option dan robot trading di media sosial memicu banyaknya masyarakat yang tertipu dan dirugikan oleh praktik ilegal tersebut.

Menurut Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) Udi Margo Utomo, iklan investasi bodong banyak beredar di internet lantaran mereka memiliki dana ilegal yang cukup besar.

Baca Juga: Promosi Konten Binary Option, SWI Panggil 5 Affiliator

"Mereka yang ilegal ini kuat di promosinya karena faktor dia mendapatkan dana secara ilegal dan mudah," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/2/2022).

Atas praktik ilegalnya tersebut, mereka memiliki modal yang memadai untuk melakukan iklan di mana-mana dan pada akhirnya menguasai jagat internet.

Kondisi itu turut diamini oleh Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya. Maraknya iklan investasi bodong menjadi penyebab utama masyarakat kerap tertipu dengan aktivitas ilegal itu.

Terlebih, di masa pandemi masyarakat banyak menghabiskan waktu untuk menggunakan internet sehingga mereka sering menerima informasi iklan dari investasi bodong tersebut.

"Di masa pandemi, mungkin orang juga lebih banyak beraktivitas di rumah sehingga banyak yang kemudian tergiur dengan iklan-iklan yang menyampaikan bahwa akan mendapatkan profit tetap," ungkap Tirta.

Oleh karena itu, edukasi mengenai industri ini kepada masyarakat perlu makin digencarkan. Hal ini tak hanya dilakukan oleh satu pihak, tetapi perlu dukungan dari banyak pihak.

"Ini menjadi PR kita ke depan untuk memberikan informasi yang lebih banyak kepada masyarakat," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement