Jumat 04 Feb 2022 08:33 WIB

Pemerintah Kantongi Rp 25 Triliun dari Hasil Lelang Surat Utang Negara

Likuiditas di pasar keuangan domestik masih sangat melimpah.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Lelang Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Lelang Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat telah menyerap Rp 25 triliun dari lelang surat utang negara (SUN) pada Rabu, 2 Februari 2022. Hal ini mempertimbangkan imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, serta rencana kebutuhan pembiayaan 2022.

Direktur Surat Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan fokus investor yakni dua SUN seri benchmark dengan tenor 10 dan 20 tahun, dengan penawaran umum terhadap kedua seri tersebut mencapai 41,06 persen dari total. 

Baca Juga

“Penawaran masuk terbesar pada lelang SUN adalah pada tenor 20 tahun sebesar Rp 15,76 triliun. Minat investor pada lelang SUN masih terlihat solid. Pelaku pasar sudah mulai melakukan price in atas sikap hawkish dari Bank Sentral AS," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/2/2022).

Menurutnya likuiditas di pasar keuangan domestik masih sangat melimpah, sehingga penawaran yang masuk pada lelang Rabu (2/2/2022) sebesar Rp 72,07 triliun atau mencatat bid to cover ratio sebesar 2,88 kali dari target sebesar Rp 25 triliun. Adapun lelang juga masih didominasi oleh investor domestik sebesar 93,74 persen dari penawaran umum, sementara partisipasi investor asing pada lelang tercatat senilai Rp 4,51 triliun atau 6,26 persen dari total penawaran umum.

Maka demikian, total yang dimenangkan investor asing sebesar Rp 2,25 triliun atau 8,99 persen, dengan mayoritas dari tenor lima tahun, sehingga masih lebih tinggi dari rata-rata lelang terakhir yaitu sebesar 6,53 persen.“Partisipasi investor asing pada lelang hari ini masih dipengaruhi oleh libur imlek terutama pada negara-negara Asia seperti China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, dan Malaysia,” ucapnya.

Deni menyebut yield rata-rata tertimbang pada lelang SUN kali ini secara umum sangat kompetitif apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya. Adapun level yield pada lelang kali ini tercatat mixed, SUN tenor 5, 10, dan 20 tahun menurun antara satu sampai dua basis poin (bps), sementara SUN tenor 15 dan 30 tahun terdapat kenaikan yield masing-masing sebesar satu dan dua bps.

“Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 15 Februari,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement