REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah menerbitkan surat utang berdenominasi yuan Cina atau Dim Sum Bond senilai CNH6 miliar atau setara Rp13,97 triliun. Surat utang negara (SUN) ini menjadi penerbitan perdana pemerintah dalam mata uang renminbi dengan tenor lima dan 10 tahun.
“Transaksi ini menandai keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan penerbitan Global Bonds berformat SEC-registered untuk kedelapan belas kalinya,” tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, dikutip Sabtu (25/10/2025).
Penerbitan dilakukan melalui format SEC Shelf Registered, yang memungkinkan pemerintah menjual obligasi secara bertahap tanpa perlu mendaftar ulang ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Langkah ini dinilai efisien sekaligus memperluas akses pembiayaan Indonesia di pasar internasional.
Dim Sum Bond diterbitkan dalam dua seri, yakni RICNH1030 bertenor lima tahun dengan jatuh tempo 31 Oktober 2030 senilai CNH3,5 miliar dan kupon 2,5 persen. Seri kedua, RICNH1035, bertenor 10 tahun dengan jatuh tempo 31 Oktober 2035 senilai CNH2,5 miliar dan kupon 2,9 persen.
Menurut DJPPR, penerbitan ini memanfaatkan momentum positif pasar obligasi berdenominasi renminbi (CNH) serta sentimen global yang kondusif. Pemerintah resmi membuka masa penawaran pada 23 Oktober 2025 dengan sambutan tinggi dari investor internasional.
“Tingginya minat investor tersebut terlihat dari total final pemesanan Dim Sum Bonds (orderbook) yang mencapai CNH18 miliar atau sekitar Rp41,91 triliun,” tulis DJPPR.