REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat sepanjang 2021 telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur. Adapun penyaluran KUR mengalami kenaikan 40,7 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran KUR 2020 sebesar Rp 138,5 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan perseroan berupaya meningkatkan penyaluran KUR ke depan. Dia optimistis, kapasitas dan kemampuan BRI dapat mengantarkan keberhasilan untuk mencapai target penyaluran KUR 2022.
“Berbagai strategi telah dirancang untuk memenuhi target penyaluran KUR 2022. Selama ini BRI selalu menjalankan strategi business process secara optimal dan efisien. Keduanya terbukti berhasil mendukung upaya BRI dalam menyalurkan kredit di segmen mikro, termasuk KUR,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/1/2022).
Di samping itu, BRI juga menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit sehingga lebih efisien dan tepat sasaran. Adapun keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR juga dibuktikan dengan realisasi penyaluran KUR sepanjang tahun lalu.
“Fokus BRI terus diarahkan pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR. Dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, BRI mampu menjaga momentum dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya.
Pada tahun ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menetapkan kuota penyaluran KUR 2022 yang meningkat menjadi sebesar Rp 373,17 triliun. Dari jumlah tersebut, BRI mendapatkan alokasi sebesar Rp 260 triliun atau mencapai 70 persen dari total KUR yang dialokasikan.