Rabu 17 Nov 2021 19:52 WIB

Program B30 Diperkirakan Bantu RI Hemat Devisa Rp 56 T

Program mandatori biodiesel B30 juga mendorong stabilitas harga sawit.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pekerja mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (14/11/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat pengepul sejak dua bulan terakhir mengalami kenaikan dari Rp 2.180 per kilogram naik menjadi Rp 2.850 per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar.
Foto:

"Produksi sampai September itu flat, jadi mau tidak mau akhirnya ekspornya ya akan berkurang dan itu sudah terlihat sampai September bahwa ekspor (CPO) kita mengalami koreksi," kata Joko.

Sementara itu total ekspor produk CPO, baik minyak mentah dan turunannya sekaligus olahan minyak kernel sawit pada periode Januari-September 2021 ini tercatat 25,67 juta ton. Angka itu mencatat kenaikan dari tahun lalu 24,07 juta ton.

Joko menambahkan, total konsumsi domestik produk CPO tahun ini mencapai 13,72 juta ton meningkat dari tahun lalu sebesar 12,92 juta ton. Konsumsi itu tersebar untuk kebutuhan pangan, oleokimia, hingga biodiesel untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

"Tiga bulan ini (kuartal IV 2021) produksi kita masih waswas kalau flat saya menduga ekspor terkoreksi karena domesti harus diutamakan juga," ujarnya.

Adapun dalam tren bulanan, Direktur Eksekutif Mukti Sardjono mengatakan, produksi CPO Indonesia pada September mencapai 4.176 ribu ton. Volume itu turun sekitar 1 persen dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan.

Alhasil, ekspor minyak sawit bulan September 2021 ikut turun menjadi 2,886 juta ton setelah pada Agustus lalu mencatatkan volume ekspor hingga 4,274 juta ton. Seiring dengan penurunan volume ekspor dari Agustus ke September, nilai ekspor produk minyak sawit juga turun menjadi 3,111 miliar dolar AS dari 4,433 milliar dolar AS pada bulan Agustus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement