Selasa 30 Apr 2024 21:48 WIB

Holding Ultra Mikro Salurkan Kredit Rp 617,9 Triliun per Kuartal I 2024

48 persen penyaluran kredit Holding Ultra Mikro berasal dari BRI.

Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) yang mengintegrasikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan dampak positif berupa penetrasi inklusi keuangan di tengah masyarakat.
Foto: BRI
Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) yang mengintegrasikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan dampak positif berupa penetrasi inklusi keuangan di tengah masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian telah menyalurkan Rp 617,9 triliun per kuartal I 2024 kepada pelaku usaha mikro dan ultra mikro.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, mengatakan jumlah ini hampir 48 persen dari total penyaluran kredit yang telah disalurkan oleh BRI pada Januari—Maret 2024, yakni sebesar Rp 1.308,65 triliun, dengan jumlah nasabah 36,8 juta.

“Saya yakin, ke depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan juga saya yakin dengan program-program yang selama ini baik dapat meningkatkan daya beli, maka akan bermunculan pelaku-pelaku usaha mikro dan ultra mikro,” katanya.

Supari menambahkan dengan kehadiran holding Ultra Mikro yang dibentuk pada 2021, pertumbuhan nasabah PNM Mekaar telah mencapai 15 juta nasabah pada 2023. Sebanyak 1,3 juta nasabah PNM Mekaar juga berhasil naik kelas menjadi mikro BRI dan Pegadaian.

Supari menjelaskan bahwa BRI memiliki target pencapaian 90 persen dari inklusi keuangan pada 2025 dengan target porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen.

Ia menyebut salah satu strategi untuk mencapai target pencapaian 90 persen dari inklusi keuangan pada 2025, yakni dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultramikro menjadi enabler melalui Holding Ultra Mikro.

Sejak Holding Ultra Mikro dibentuk pada 2021, Supari mengatakan BRI bersama PNM serta Pegadaian fokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan, di mana dari 45 juta usaha ultramikro masih terdapat 18 juta usaha ultramikro yang masih belum terlayani.

Dengan terbentuknya Holding Ultra Mikro, terdapat pergeseran jumlah nasabah yang belum terlayani layanan keuangan formal, dari 14 juta usaha pada tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah pada 2023.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan bahwa saat ini tercatat ada 15,2 juta nasabah PNM Mekaar di seluruh Indonesia. Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, per kuartal I 2024 PNM telah menyalurkan kredit sebesar Rp 49,8 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement