Selasa 30 Apr 2024 19:55 WIB

BRI: Holding Ultramikro Genjot Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan

Melalui ekosistem holding ultramikro, BRI, PNM dan Pegadaian fokus di Core Business.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Setidaknya terdapat tiga aspek untuk mensukseskan bisnis UMKM agar dapat naik kelas dan berkelanjutan, di antaranya konsep yang diusung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam integrasi Holding Ultra Mikro (UMi).
Foto: Dok. BRI
Setidaknya terdapat tiga aspek untuk mensukseskan bisnis UMKM agar dapat naik kelas dan berkelanjutan, di antaranya konsep yang diusung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam integrasi Holding Ultra Mikro (UMi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan 90 persen inklusi keuangan pada 2025 dengan target porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan salah satu strategi untuk mencapai target tersebut dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultra mikro menjadi enabler melalui holding ultramikro.

Sejak terbentuk pada 2021, Supari menyampaikan, BRI bersama PNM dan Pegadaian fokus menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan. Supari menyebut 18 juta dari 45 juta usaha ultramikro belum memiliki akses terhadap layanan keuangan. 

"Melalui ekosistem holding ultramikro, BRI bersama PNM dan Pegadaian dapat berfokus pada core business masing-masing dengan menyediakan journey nasabah yang berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya secara ekonomi, namun juga dari aspek sosial," ujar Supari di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Supari mengatakan BRI dalam holding ini memiliki peran strategis mendukung peningkatan kapabilitas nasabah mikro dan ultramikro dengan kepemilikan channel, produk, tenaga pemasar serta customer base yang besar, dukungan infrastruktur yang luas serta sebagai mitra pemerintah. Secara nasional, lanjut Supari, progres inklusi keuangan telah mengalami peningkatan 3,3 persen menjadi 87,30 persen berdasarkan penggunaan produk dan layanan keuangan. 

"Sedangkan literasi keuangan di Indonesia mencapai 42,7 persen dengan peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, kemampuan berhitung, dan tujuan pengelolaan keuangan," sambung Supari. 

Supari menegaskan holding ultramikro fokus pada pemberdayaan berskala penuh. Berkaca performa keuangan perusahaan, Supari mengatakan jumlah debitur mikro dan ultramikro BRI pada kuartal I 2024 sebanyak 36,8 juta orang dengan penyaluran mencapai Rp 617,9 triliun. 

"Dengan kehadiran holding ultramikro, pertumbuhan nasabah Mekaar telah mencapai 15 juta nasabah di 2023. Sebanyak 1,3 juta nasabah PNM Mekaar juga telah berhasil naik kelas ke BRI dan Pegadaian," kata Supari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement