Senin 10 Nov 2025 21:35 WIB

Tak Berjubah, tapi Berjuang: Ibu-Ibu Mekaar, Pahlawan Ekonomi Keluarga Indonesia

Pembiayaan tanpa pemberdayaan ibarat api tanpa cahaya.

PNM menguatkan pahlawan ekonomi, para perempuan tangguh yang menopang kesejahteraan rumah tangga melalui pembiayaan dan pemberdayaan terintegrasi.
Foto: PNM
PNM menguatkan pahlawan ekonomi, para perempuan tangguh yang menopang kesejahteraan rumah tangga melalui pembiayaan dan pemberdayaan terintegrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, saat ini tantangan kemiskinan masih nyata meski dalam tren penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat 8,47 persen atau setara dengan 23,85 juta orang.

Lebih lanjut, kemiskinan ekstrem tercatat 0,85 persen dari total populasi atau sekitar 2,38 juta orang.

Kondisi tersebut menjadi cermin, upaya keluar dari kemiskinan bukan hanya soal bantuan sesaat, tetapi membutuhkan ekosistem pendukung dan sosok-sosok tangguh yang mampu menjadi motor perubahan dalam lingkup terkecil keluarga.

Sejarawan ekonomi Prof Dr Emil Salim pernah mengatakan, “Pahlawan ekonomi adalah mereka yang dengan tangan kosong mampu menegakkan martabat bangsa melalui kerja keras dan kemandirian.”

Dengan seluruh tantangan dan peluang tersebut, apa yang bisa Indonesia lakukan untuk mengubah kondisi ini?

Melalui program pemberdayaan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir bukan sekadar sebagai lembaga pembiayaan, melainkan sebagai gerakan sosial yang memungkinkan ibu-ibu prasejahtera menjadi pahlawan di rumah tangga mereka dan mengangkat kondisi ekonomi keluarga mereka menjadi sejahtera melalui wirausaha.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menegaskan, kekuatan utama bangsa tidak hanya lahir dari pembangunan fisik, tetapi dari keberdayaan masyarakat di akar rumput.

Menurut dia, melalui pembiayaan dan pemberdayaan yang terintegrasi, PNM berupaya menguatkan pahlawan ekonomi keluarga para perempuan tangguh yang menjadi penopang kesejahteraan rumah tangga.

“Pembiayaan tanpa pemberdayaan ibarat api tanpa cahaya. Kami ingin setiap rupiah yang disalurkan tidak hanya memutar roda usaha, tetapi juga menyalakan semangat dan kepercayaan diri agar mereka mampu mandiri,” ujar Arief dalam keterangan Senin (10/11/2025).

Pahlawan keluarga ini mungkin tak mengenakan seragam atau berbicara di podium besar, namun kekuatan mereka terasa nyata: hati yang besar untuk tulus berjuang demi keluarga, menggunakan usaha mikro sebagai medan perjuangan.

Dengan dukungan PNM, mereka memegang peranan ganda: sebagai pelaku usaha dan penggerak ekonomi keluarga.

Bila kita hitung, maka jutaan nasabah Mekaar adalah pahlawan sejati karena dengan tindakan kecil namun konsisten, mereka mendongkrak kapasitas keluarga, memperkuat ekonomi rumah tangga, dan membawa perubahan sosial yang bermakna.

Hal ini juga sekaligus menegaskan, kehadiran seorang pahlawan bukan selalu terpampang di medali atau teriak sorak banyak orang, pahlawan adalah mereka yang berjuang nyata demi ekonomi keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement