REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masuk ekosistem digital. Saat ini, sudah sekitar 15,9 juta pelaku UMKM yang bergabung ke ekosistem digital.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, menyatakan angka itu naik 100 persen dibandingkan 1,5 tahun lalu.
"Ini kan modal yang sangat kuat, karena UMKM tingkat resiliensinya tinggi," ujar dia dalam Talkshow #Bangkitbareng yang digelar Republika secara virtual, Selasa (28/9).
Pemerintah, kata Teten, menargetkan 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada 2024. "Percepatan inisiasi ini tentu perlu di tengah pandemi, karena UMKM nggak ada pilihan lagi sekarang," ujarnya.
Dia menegaskan, UMKM berbeda dengan usaha besar yang memiliki modal dan bisa berinvestasi. Maka pelaku UMKM harus mencari cara supaya usahanya bisa bertahan.
"Terbukti UMKM punya kemampuan adaptasi yang luar biasa. Misal saat tahu daya beli masyarakat menurun, mereka banting setir memproduksi barang yang dibutuhkan market, misal pindah ke sektor makanan dan minuman, obat-obatan yang bangkitkan stamina, dan lainnya yang demand tinggi," tuturnya.
UMKM, sambung dia, juga tidak lagi berjualan offline melainkan online. Dia menegaskan sekarang penting menyiapkan UMKM pascapandemi. Maka, mendorong UMKM bertransformasi digital nenjadi perhatian utama.
Menggandeng berbagai e-commerce, pelatihan UMKM pun banyak dilakukan. "Semangat sekali UMKM ikut pelatihan-pelatihan," kata Teten.