REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam Rangka persiapan pembangunan Pertashop di lingkungan Universitas Muhammadiyah Bandung, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa beserta tim melakukan audiensi ke Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Prof Dr Suyatno MPd didampingi SAM MOR III Pertamina Bandung Raya Gustiar Widodo. Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung menceritakan awal mula berdiri kampus ini 4 tahun yang lalu.
"Dulu sekitar 4 tahun yang lalu kampus ini hanya memiliki dua fakultas dan mahasiswa hanya 57 orang, dan seiring berjalan nya waktu Kampus ini mengalami pelonjakan mahasiswa yang sangat pesat. Dan saat ini jumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung sekitar 4.000 orang,” ujar dia.
Cita-cita besar Universitas Muhammadiyah Bandung adalah melahirkan para Teknopreneur Muda Islami, yang selain memiliki kemampuan akademis, tapi juga memiliki sikap mental dan enterpreneur skill kewirausahaan, serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi. "Dengan demikian, lulusan Universitas Muhammadiyah Bandung harapannya akan memiliki peluang yang besar untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya,” ujar Prof Suyatno.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyampaikan, silaturahmi ini guna membangun hubungan kapasitas perguruan tinggi yang mengemban Tri Dharma, juga peluang sektor pengembangan usaha migas. Terlebih kapasitas Prof Suyatno selain rektor, sekaligus bendahara PP Muhammadiyah, sehingga bukan hanya lingkungan kampus, tetapi juga bisa Muhammadiyah secara nasional atau setidaknya wilayah Jawa Barat.
“Sengaja mengajak Pertamina, untuk tahap awal membangun Pertashop lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Bandung,” ujar Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas.
Lanjut Ifan, apalagi jika nanti bisa dikembangkan untuk seluruh kampus Muhammadiyah yang jumlahnya 165, dengan mahasiswa kisaran 1 juta orang, tersebar di seluruh Indonesia, tentu ini peluang untuk membangun Pertashop dengan konsumen jelas. Juga menjadi sisi sektor ekonomi yang digarap perguruan tinggi. “Ini baru silaturahmi awal, nanti akan kita tindak lanjuti dengan kunjungan berikutnya awal bulan depan,” ujar Ifan.
Sementara itu SAM Pertamina Bandung Raya Gustiar Widodo menjelaskan, idealnya minimal konsumen harian Pertashop setidaknya 400 liter. "Jika saat ini ada 4.000 mahasiswa, cukup ideal untuk menjangkau penjualan itu nantinya saat perkuliahan sudah normal kembali," katanya.
Terkait peluang untuk Pertashop di kampus seluruh Indonesia Gustiar mengatakan bakal menyampaikan ide itu ke atasannya. "Ini peluang yang sangat bagus,” ujarnya.