Senin 17 Mar 2025 18:23 WIB

Konsumsi Bensin Meningkat Selama Periode Mudik, ESDM Jamin Stok Aman

Pemerintah melakukan sejumlah upaya demi mengatur dan mencukupi kebutuhan energi.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana antrean kendaraan pemudik yang akan mengisi BBM di SPBU Pertamina, di dalam kawasan Rest Area KM 429 A, Ungaran, kabupaten Semarang, pada masa arus mudik Lebaran 1444 Hijriyah.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Suasana antrean kendaraan pemudik yang akan mengisi BBM di SPBU Pertamina, di dalam kawasan Rest Area KM 429 A, Ungaran, kabupaten Semarang, pada masa arus mudik Lebaran 1444 Hijriyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memprediksi akan ada peningkatan konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM) selama periode hari raya Idul Fitri 2025. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati menginformasikan hal itu kepada awak media, di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Ia memerinci untuk bensin (gasoline) dengan peningkatan konsumsi terbesar Pertalite, sebesar 11,7 persen, dibandingkan periode normal. Kemudian Pertamax, naik 11,2 persen.

Baca Juga

Khusus di BioSolar mengalami penurunan konsumsi harian sebesar 16,2 persen. Ini dikarenakan adanya pembatasan angkutan mobilitas truk logistik. Lalu, Avtur mengalami kenaikan konsumsi harian 7,3 persen, dibandingkan periode normal.

"Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik bensin, minyak solar, dengan ketahanan stok dijaga pada kisaran 19-21 hari," kata Erika dalam konferensi pers pembukaan posko nasional sektor ESDM periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).

Pemerintah melakukan sejumlah upaya demi mengatur dan mencukupi kebutuhan di sektor energi. Dimulai dari dibentuknya Tim Posko Nasional Sektor ESDM dalam rangka koordinasi pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik, serta antisipasi kebencanaan geologi untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 2025. Peningkatan Stok BBM sejak H-14 di Terminal BBM maupun Penyalur khususnya di pulau-pulau kecil guna antisipasi kendala suplai akibat cuaca ekstrim serta Penambahan Fasilitas Penyimpanan BBM di SPBU-SPBU khususnya di pulau-pulau kecil yang berpotensi terdampak cuaca buruk.

Kemudian, lanjut Erika, pemerintah memastikan ketersediaan pasokan BBM khususnya di Jalan Tol dan Non-Tol baik di Jawa maupun luar Jawa dengan menyiagakan 125 Terminal BBM, lebih dari 7.746 SPBU, dan 70 DPPU serta penyediaan layanan tambahan BBM, berupa SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, dan Mobil tanki stand by. Melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Pertamina, Kemenhub, Korlantas POLRI, Pemda, Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk menjamin ketersediaan stok di jalur mudik/balik. Melakukan monitoring harian melalui sistem di BPH Migas untuk melihat kondisi ketersediaan dan pendistribusian BBM baik untuk Transportasi Darat, Transportasi Laut, serta Transportasi Udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement