REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Lembaga riset regional ASEAN +3 Macroeconomic Research Office (AMRO) menyebutkan, tingkat infeksi virus corona yang tinggi saat ini masih akan membebani pemulihan ekonomi Indonesia. Program vaksinasi yang dilakukan dalam skala besar menjadi kunci utama untuk menangani beban tersebut.
Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor menjelaskan, perkembangan vaksin yang cepat mampu mengangkat prospek ekonomi Indonesia pada tahun ini. Pemulihan ekonomi juga akan mendapatkan momentum lebih lanjut di bawah kebijakan moneter dan fiskal yang terus mendukung.
Tapi, downside risk-nya masih besar, terutama yang berasal dari ketidakpastian penyebaran virus dalam jangka pendek. "Laju pemulihan terbebani oleh tingkat infeksi yang meningkat saat ini dan pembatasan sosial yang diperketat," kata Khor dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/2).
Faktor eksternal juga berpengaruh besar. Kemungkinan penundaan inokulasi atau efektivitas vaksin yang lebih lemah dari perkiraan dapat memicu kebijakan pembatasan aktivitas kembali di negara-negara ekonomi utama. Hal ini membayangi prospek ekonomi global yang pada gilirannya akan mempengaruhi prospek ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Risiko-risiko ini dapat ditangani dengan proses vaksinasi yang berjalan secara masif. "Sisi baiknya, program vaksinasi yang cepat dan efektif dalam skala besar akan memungkinkan pemulihan lebih kuat untuk Indonesia," ujar Khor.
Baca juga : Kedutaan Besar China Tanggapi Protes Warga Turki Uighur