Jumat 05 Feb 2021 13:45 WIB

Konsumsi Pemerintah Tumbuh Positif, Rumah Tangga Minus

Konsumsi rumah tangga minus 3,61 persen sepanjang kuartal IV 2020.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Konsumsi rumah tangga minus 3,61 persen sepanjang kuartal IV 2020.
Konsumsi rumah tangga minus 3,61 persen sepanjang kuartal IV 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi pemerintah sepanjang kuartal IV mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 1,76 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, konsumsi pemerintah menjadi satu-satunya komponen yang melaju positif disaat komponen pengeluaran lainnya terkontraksi.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, konsumsi tumbuh positif karena adanya kenaikan belanja barang dan jasa. Angka tersebut juga mengalami lonjakan dari pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal IV 2019 yang hanya 0,50 persen.

Baca Juga

Pada kuartal IV tahun 2020, belanja barang dan jasa tembus Rp 192,34 triliun naik dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 125,77 triliun. "Terkecuali, untuk belanja perjalanan dinas," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2).

Namun, pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal IV 2020 lebih rendah dari kuartal III yang sempat tumbuh 9,76 persen. Ia menjelaskan, pemerintah memang menggenjot belanja pada kuartal IV terutama untuk penanganan Covid-19, termasuk bantuan bagi masyarakat.

Namun, anggaran negara yang dialokasikan untuk bantuan kepada masyarakat tidak tercatat sebagai konsumsi pemerintah namun sebagai konsumsi masyarakat. Selain itu, biaya-biaya perjalanan dinas yang bisa dicatat sebagai konsumsi pemerintah dikurangi.

Itu sebabnya, konsumsi pemerintah tercatat menurun meski pada situasi riil anggaran negara yang dialokasikan cukup besar. "Bansos yang diberikan dalam bentuk cash kepada masyarakat masuk menjadi konsumsi rumah tangga," katanya.

Konsumsi rumah tangga pada kuartal IV tercatat minus 3,61 persen sepanjang kuartal IV 2020. Meski demikian, Suhariyanto mengatakan, angka tersebut masih lebih baik dari kuartal sebelumnya. Pada kuartal II 2020, konsumsi rumah tangga turun cukup dalam hingga minus 5,52 persen dari posisi kuartal I 2020 yang masih 2,83 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement