REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyusun paket kebijakan terpadu untuk mendorong dunia usaha melalui masa pandemi dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi. Paket ini berisikan kombinasi antara kebijakan insentif fiskal, makroprudensial dan moneter hingga prudential sektor keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, paket kebijakan terpadu disusun setelah melalui diskusi dengan 25 asosiasi yang mewakili sektor usaha. Hasil diskusi menunjukkan, persoalan umum yang dihadapi sektor usaha adalah penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19.
Sri menjelaskan, hampir tidak ada sektor yang sepenuhnya imun dari dampak pandemi. mayoritas sektor usaha mengalami penurunan permintaan yang cukup signifikan, terutama sektor jasa terkait aktivitas pariwisata, sektor perdagangan dan manufaktur.
Penurunan permintaan menimbulkan pengurangan pendapatan dan berdampak pada arus kas atau likuiditas. Sementara itu, pada saat bersamaan, dunia usaha juga dihadapkan pada kesulitan akses terhadap kredit karena persepsi risiko dari pihak perbankan.
"Dari pembahasan itu, dirumuskan berbagai langkah kebijakan terpadu untuk pembiayaan atau peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi," kata Sri dalam konferensi pers KSSK secara virtual pada Senin (1/2).