Selasa 22 Jul 2025 10:27 WIB

IHSG Dibuka Menguat ke 7.443, Dana Asing Mulai Masuk Pasar Modal RI

Indeks saham Indonesia menguat di tengah stabilnya kondisi global dan capital inflow.

Karyawan memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat seiring masuknya modal asing (capital inflow) di pasar modal Indonesia. IHSG dibuka menguat 45,12 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.443,31. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,39 poin atau 0,30 persen ke posisi 791,20.

“Kami memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan, didorong oleh meredanya ketegangan dagang, potensi pelonggaran likuiditas, dan kembalinya aliran dana asing ke pasar domestik (capital inflow),” ujar Analis Panin Sekuritas Reydi Octa dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Baca Juga

Dari dalam negeri, pada perdagangan Senin (21/7) kemarin, total nilai transaksi mencapai Rp16,3 triliun, dengan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp180 miliar.

Dari mancanegara, pelaku pasar masih menantikan sejumlah data ekonomi penting yang akan dirilis pada pekan depan. Saat ini, indeks volatilitas (VIX) terpantau relatif datar, mencerminkan kondisi pasar yang stabil.

Namun, rilis data ekonomi seperti hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC), pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), dan tenggat waktu tarif perdagangan bisa menjadi katalis yang memicu kenaikan volatilitas jika hasilnya negatif.

Dari kawasan Eropa, Inggris mencatatkan indeks kepercayaan konsumen mengalami yang turun signifikan menjadi 10,4 persen di kuartal II 2025, turun 2,6 persen dari kuartal sebelumnya, atau level terendah sejak kuartal I 2024. dan merupakan penurunan terdalam dalam tiga tahun terakhir.

Tingkat pengangguran di Inggris pun naik menjadi 4,7 persen, atau tertinggi sejak tahun 2021.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar masih memantau perkembangan ekonomi China, setelah Bank Sentral China (PBoC) mempertahankan suku bunga tenor 1 dan 5 tahun masing-masing di 3 persen dan 3,5 persen.

Namun demikian, data pertumbuhan ekonomi China menunjukkan perbaikan dengan PDB tumbuh 5,1 persen, didukung oleh kenaikan penjualan ritel dan perbaikan di sektor manufaktur.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyampaikan optimisme terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang dengan Uni Eropa (UE), namun mengingatkan bahwa tenggat tarif 1 Agustus adalah batas waktu yang ketat. Di sisi lain, Uni Eropa tengah menyiapkan langkah balasan atas potensi ketidakseimbangan dalam kesepakatan tersebut.

Pada perdagangan Senin (21/7) kemarin, bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,33 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,23 persen, indeks DAX Jerman turun 0,08 persen, serta indeks CAC Prancis naik tipis 0,31 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada perdagangan Senin (21/7), di antaranya indeks S&P naik 0,14 persen ditutup di level 6.305,60, indeks Nasdaq Composite menguat 0,38 persen ke rekor penutupan di 20.974,17 Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 46,89 poin atau 0,12 persen ke 39.877,69, indeks Shanghai melemah 6,88 poin atau 0,19 persen ke 3.552,87, indeks Hang Seng turun 79,14 poin atau 0,49 persen ke 24.943,55, dan indeks Strait Times melemah 7,39 poin atau 0,17 persen ke 4.199,79.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement