Rabu 23 Sep 2020 15:58 WIB

Kilang Plaju Produksi Bahan Baku Plastik

Rata-rata produksi harian RU III Plaju saat ini adalah 140 ton atau 45 ribu ton/tahun

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Kilang PT Pertamina (ilustrasi). PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) III Plaju memiliki salah satu produk unggulan yakni polipropilen.
Foto: Pertamina
Kilang PT Pertamina (ilustrasi). PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) III Plaju memiliki salah satu produk unggulan yakni polipropilen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) III Plaju memiliki salah satu produk unggulan yakni polipropilen. Bahan baku plastik kemasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan industri plastik kemasan makanan dan minuman di dalam negeri.

Kilang Polypropylene Plaju adalah satu-satunya kilang penghasil biji plastik yang dimiliki Pertamina saat ini. Dibangun pada 1993, Kilang Plaju menghasilkan biji plastik dengan kualitas yang baik serta memiliki warna yang lebih jernih.

Baca Juga

Rata-rata produksi harian RU III Plaju saat ini adalah 140 ton atau 45 ribu ton/tahun. "Pada 2020 ini kami mentargetkan untuk memproduksi polipropilen berkualitas tinggi," ungkap Dewi Sri Utami selaku Region Manager Communication, Relation, & CSR Sumbagsel.

Untuk meningkatkan  kualitas dan kapabilitas operator, pada 2018 Pertamina RU III telah membangun Operator Training Simulator (OTS) Polypropylene (PP) yang beroperasi setahun kemudian. Saat ini, OTS sudah secara periodik digunakan untuk sertifikasi operator dan panelman di unit polipropilen. Diharapkan, dengan program pelatihan dan sertifikasi OTS ini, proses transfer pengetahuan akan lebih cepat dan efektif.

Untuk saat ini, pasar polipropilen berkualitas tinggi masih pasar domestik mengingat permintaan biji plastik dalam negeri masih sangat tinggi. Sementara pasokannya belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Pengguna polipropilen kualitas tinggi antara lain industri pengemasan makanan dan pergudangan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement