REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I memprediksi aktivitas penerbangan akan kembali pulih pada pertengahan tahun depan. "Kami memprediksi pemulihan ini akan akan cukup panjang, sekitar pertengahan tahun 2021 mungkin akan baru bisa berjalan secara normal," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam diskusi daring, Kamis (25/6).
Saat ini, ia mengatakan, pihaknya terus mempererat kerja sama dengan perusahaan maskapai penerbangan untuk membangun kepercayaan masyarakat bahwa menggunakan angkutan udara terjamin kesehatannya.
"Saya sudah coba sendiri, penanganan kita cukup bagus. Saya meyakini lebih baik dari penanganan yang ada di moda transportasi yang lain, itu dari pengamatan yang saya lakukan. Hal-hal positif inilah yang harus dikomunikasikan karena memang ini juga menyangkut bagaimana kita mendorong masyarakat itu bisa lebih confident," ucapnya.
Ia mengatakan, upaya meningkatkan kepercayaan harus terus dilakukan mengingat hasil survei menyimpulkan masyarakat masih enggan menggunakan moda transportasi udara meski Covid-19 selesai.
"Berdasarkan survei internal terhadap 400 responden, mereka menyatakan tidak serta merta ketika nanti krisis ini selesai penumpang juga akan langsung naik pesawat, mereka masih akan menunggu satu sampai dua bulan, sekitar 50 persen menyatakan masih tidak akan langsung terbang," papar Faik Fahmi.
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi ekonomi yang kurang kondusif juga tentu mempengaruhi. Daya beli masyarakat juga menurun, ini menjadi perhatian serius perseroan.
Namun, ia optimistis pemulihan dapat lebih cepat dari prediksi seiring dengan kerja sama yang baik antar instansi dan dukungan dari pemerintah. "Ya saya kira target ini bisa kita lakukan percepatan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Faik Fahmi juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki empat strategi dalam menjalankan aktivitas bisnis di tengah pandemi Covid-19. "Empat strategi itu, yakni melakukan risk assessment, pembuatan krisis control center, survival strategy, dan rebound strategy," katanya.