REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 2,1 triliun yang layak edar dan higienis sebagai persiapan dalam menghadapi Lebaran dan Idul Fitri 1440 Hijriah. Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto mengatakan uang tunai tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan outlet BNI Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Selama pandemi, dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19, BNI Syariah akan memaksimalkan 293 outlet yang beroperasi untuk penukaran uang," kata Wahyu dalam siaran pers, Kamis (21/5).
Protokol yang dimaksud antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan pembatasan fisik (physical distancing). Layanan tersebut sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia agar bank tidak menyediakan penukaran uang di tempat umum atau BNI Layanan Gerak (BLG) yang dapat menyebabkan kerumunan massa.
Ia juga memastikan layanan outlet di cabang BNI Syariah selama Lebaran 2020 tidak beroperasi pada 21-25 Mei 2020. Layanan akan buka kembali pada 26 Mei 2020.
Meski menyiapkan kebutuhan uang tunai, BNI Syariah memperkirakan kebutuhan uang tunai masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran 2020 ini akan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penyebab penurunan permintaan itu adalah pandemi Covid-19 serta aturan PSBB sehingga menyebabkan cuti bersama lebih singkat.
Selain itu, melemahnya faktor ekonomi pada saat ini dan kemajuan teknologi yang mendukung transaksi cashless menjadi salah satu sebab penurunan kebutuhan uang tunai. Oleh karena itu, BNI Syariah bersinergi dengan BNI terus memaksimalkan layanan e-channel yang ada, yaitu BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking.