REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini kuota pemesanan penukaran uang baru melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (Pintar) pintar.bi.go.id sudah habis. Meskipun begitu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim memastikan masyarakat yang ingin menukar uang secara langsung atau go show tetap bisa dilayani.
Marlison mengungkapkan, kuota pemesanan melalui aplikasi sebanyak 50 ribu orang per hari sudah penuh. "Masyarakat yang belum sempat memesan melalui Aplikasi Pintar bisa go show, kami akan coba layani semaksimal mungkin sepanjang persediaan uang kami masih ada," kata Marlison dalam pembukaan Layanan Kas Keliling Terpadu di Istora Senayan, Kamis (28/3/2024).
Per 27 Maret 2024, masyarakat yang sudah menukar uang baru mencapai Rp 75 triliun. Secara total, BI menyediakan uang layak edar (ULE) cetakan baru sebesar Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Meskipun begitu, Marlison belum bisa menyebutkan jumlah atau ketersediaan uang baru untuk penukar secara go show. "Ketersediaan uang pada nanti penukaran, misal kita siapkan paket Rp 4 juta per orang kan ada yang tukar hanya Rp 2 juta atau Rp 1 juta. Sisanya kami pergunakan untuk go show," ucap Marlison.
Berdasarkan data sebelumnya, Marlison menyebut BI bisa melayani hampir 40 hingga 50 persen penukaran secara go show. Marlison mengatakan akan ada loket khusus untuk mengarahkan masyarakat yang ingin menukar uang secara go show.
BI bersama perbankan saat ini sudah membuka Layanan Kas Keliling Terpadu di Istora Senayan. Layanan khusus di Istora Senayan tersebut dibuka mulai Kamis (28/3/2024) hingga 31 April 2024.
Maksimal penukaran uang baru pada tahun ini Rp 4 juta setiap orang. Dalam satu paket tersebut terdiri atas pecahan Rp 50 ribu berisi 20 lembar, Rp 20 ribu berisi 50 lembar, Rp 10 ribu berisi 100 lembar, pecahan Rp 5.000 sebanyak 100 lembar, pecahan Rp 2.000 sebanyak 200 lembar, dan Rp 1.000 berisi 100 lembar.