Rabu 19 Mar 2025 20:56 WIB

BI: Realisasi Penukaran Uang Lebaran Rp 67,1 Triliun Hingga 17 Maret 2025

Realisasi Penukaran uang Lebaran diprediksi meningkat di pekan keempat.

Warga menukarkan uang pecahan pada Layanan Kas Keliling Terpadu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Bank Indonesia bersama perbankan menyelenggarakan penukaran uang pecahan melalui layanan Kas Keliling Terpadu pada 28-31 Maret 2024 di Istora Senayan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga menukarkan uang pecahan pada Layanan Kas Keliling Terpadu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Bank Indonesia bersama perbankan menyelenggarakan penukaran uang pecahan melalui layanan Kas Keliling Terpadu pada 28-31 Maret 2024 di Istora Senayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa realisasi penukaran uang Rupiah untuk kebutuhan Lebaran telah mencapai Rp 67,1 triliun hingga 17 Maret 2025. Jumlah itu sekitar 37 persen dari total uang layak edar (ULE) yang disiapkan sebesar Rp 180,9 triliun.

“Sampai 17 Maret ini, uang yang direalisasikan itu sudah Rp 67,1 triliun. Itu baru 37 persen dari yang kita sediakan di Rp 180,9 triliun,” kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2025 di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Baca Juga

Doni mengatakan, realisasi tersebut memang masih kecil namun diperkirakan akan meningkat pada minggu keempat Maret 2025 karena masyarakat telah mendapatkan gaji dan tunjangan hari raya (THR) pada periode tersebut.

Adapun layanan penukaran uang Rupiah melalui program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) telah dibuka oleh Bank Indonesia sejak 3 Maret 2025.

Pada tahun ini, Bank Indonesia mengoptimalkan penggunaan aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) untuk mengurangi antrian atau kepadatan di lokasi penukaran.

Namun pada beberapa waktu yang lalu, aplikasi PINTAR sempat mengalami eror dan masyarakat mengeluhkan situasi tersebut.

Menanggapi hal ini, Doni mengatakan bahwa kendala tersebut terjadi karena terjadinya kepadatan traffic sehingga membuat aplikasi PINTAR menjadi down. Bank Indonesia pun langsung mengupayakan pemulihan sehingga aplikasi dapat kembali diakses oleh masyarakat.

Untuk mengantisipasi kepadatan traffic, Bank Indonesia melakukan penyesuaian jadwal pemesanan pada minggu keempat, yakni pada tanggal 22 Maret 2025 khusus untuk lokasi penukaran di pulau Jawa dan 23 Maret 2025 khusus untuk wilayah luar pulau Jawa.

“Sampai hari ini, itu (antusiasme masyarakat) luar biasa. Sudah ada 378.523 penukar. Ini memang tahun ini luar biasa. Dan tentunya, kita menaikkan titiknya (titik lokasi penukaran uang),” kata Doni.

Bank Indonesia berkomitmen untuk memantau keandalan sistem pada industri dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran selama periode libur Lebaran.

Sebelumnya, bank sentral telah mengumumkan penyesuaian jadwal kegiatan operasional selama libur Lebaran. Pengecualian, layanan Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) dipastikan tetap beroperasi penuh pada 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025.

“BI-FAST bisa dipakai oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja, sepanjang ada saldonya. Kita tidak akan berhenti untuk pelayanan BI-FAST. Jadi akan terus 24 jam 7 hari dan tidak libur selama libur Lebaran. Tanggal 28 Maret 2025 sampai dengan 7 April 2025, kita akan tetap melayani masyarakat,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta.

BI-FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.

Berdasarkan catatan BI, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 330,08 juta transaksi atau tumbuh 75,82 persen year on year (yoy) dengan nilai mencapai Rp858,27 triliun pada Februari 2025.

 

sumber : Antara
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement