REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) IV, memastikan ketersediaan dan penyaluran LPG di wilayah Solo Raya aman dan cukup. Pertamina MOR IV memprediksi terjadi peningkatan konsumsi LPG sebesar 2 persen di Solo Raya.
Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah, mengatakan, Pertamina MOR IV memprediksi peningkatan konsumsi LPG sebesar 2 persen selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti. Rata-rata harian normal penyaluran LPG saat ini di Solo Raya berkisar di angka 750 MT dan akan naik menjadi 763 MT.
"Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019 yang berkisar di angka 760 MT per hari," kata Johan seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (19/5).
Johan merinci, konsumsi harian LPG di wilayah Solo Raya yakni, Kota Solo konsumsi normal sebesar 85 MT per hari sedangkan prediksi konsumsi saat Idul Fitri sebesar 88 MT per hari. Konsumsi LPG normal di Kabupaten Boyolali sebesar 113 MT per hari kemudian prediksi saat Idul Fitri mencapai 115 MT per hari.
Di Kabupaten Sragen konsumsi normal sebesar 100 MT per hari dan prediksi saat Idul Fitri sebesar 102 MT per hari. Kemudian di Kabupaten Klaten konsumsi normal sebanyak 121 MT per hari sedangkan prediksi Idul Fitri sebanyak 123 MT per hari. Kemudian di Kabupaten Karanganyar konsumsi normal sebanyak 105 MT per hari, dan prediksi saat Idul Fitri mencapai 107 MT per hari.
Dia menambahkan, untuk stok LPG yang berada di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya nanti. Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan LPG khususnya ukuran 3 kilogram bersubsidi (PSO), Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan dan tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan LPG.
"Jika nantinya terjadi lonjakan permintaan LPG 3 kilogram bersubsidi, maka Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat," ungkap Johan.
Dia menekankan, LPG 3 kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu. Sehingga Pertamina berharap kepada warga masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang baik dapat menggunakan LPG nonsubsidi yakni varian bright gas.