REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- International Monetary Fund (IMF) alokasikan dana sebesar 189,5 juta dolar AS untuk Tajikistan. Dana tersebut diharapkan dapat membantu negara Asia Tengah itu menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.
"Dana akan itu akan membantu mencegah disrupsi parah terhadap ekonomi dan manusia dan mempertahankan ruang fiskal yang penting untuk pengeluaran Covid-19 yang berkaitan dengan kesehatan dan sosial," kata IMF dalam pernyataannya, Kamis (7/5).
Hingga akhir April, Tajikistan menjadi salah satu negara dari sedikit negara yang belum melaporkan kasus infeksi virus korona. Selama berpekan-pekan pemerintah Tajikistan membantah negara mereka terdampak pandemi global yang menyebabkan masalah pernapasan.
Pada Kamis (7/5) ini pejabat kesehatan pemerintah Tajikistan melaporkan 400 kasus infeksi dan delapan kasus kematian. Sejak 25 April pemerintah Tajikistan sudah memerintahkan sekolah-sekolah, teater dan bioskop ditutup.
Mereka juga melarang masyarakat untuk berkumpul. Pihak berwenang Tajikistan melarang ekspor sejumlah produk makanan seperti daging, telur, kentang dan padi.
Bagi sebagian orang Covid-19 hanya mengakibatkan gejala ringan hingga sedang. Tapi bagi sebagian lainnya terutama orang lanjut usia dan memiliki penyakit lain dapat menyebabkan gejala serius.