REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menambah kuota peserta program Kartu Prakerja untuk setiap batch atau gelombang dari 164 ribu peserta setiap masa pendaftaran menjadi 200 ribu. Namun, kenaikan kapasitas ini belum bisa dipastikan dengan penambahan target peserta sampai dengan akhir tahun, yaitu 5,6 juta orang.
Airlangga menyebutkan, penambahan kapasitas karena antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap Kartu Prakerja. Pada gelombang pertama saja, hampir 6 juta orang mendaftarkan diri melalui situs resmi Kartu Prakerja. Hanya 2,07 juta di antaranya yang lolos verifikasi. Mereka akan diberikan notifikasi melalui pos-el.
Airlangga tidak mejelaskan secara pasti mengenai kemungkinan penambahan kuota peserta sampai dengan akhir tahun. "Ke depan, ini di-review tiap minggu, termasuk kapasitas, mekanisme, dan metode dana itu masuk di rekening masing-masing peserta," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/4).
Dari 2,07 juta orang yang sudah resmi menjadi peserta, Airlangga mengatakan, sebanyak 200 ribu di antaranya sudah bisa mengikuti pelatihan gelombang pertama yang dimulai pada pekan depan. Mereka akan diberikan notifikasi melalui tautan di pos-el atau ponsel sejak Sabtu (18/4) hingga Senin (20/4).
Melalui tautan itu, peserta bisa terhubung ke berbagai jenis pelatihan yang sudah disediakan. Setidaknya ada 2.055 pelatihan yang disediakan oleh 198 lembaga melalui delapan platform digital mitra resmi Kartu Prakerja. Pemerintah sudah menyiapkan insentif Rp 1 juta untuk bisa digunakan peserta mengikuti pelatihan.
Jika sudah merampungkan pelatihan pertama, Airlangga menjelaskan, peserta akan memperoleh sertifikasi elektronik. "Melalui sertifikasi itu, sistem akan otomatis membuat virtual account atau e-wallet bagi peserta. Bisa dipilih lewat Link Aja, Ovo, atau apa pun yang jadi mitra," ujarnya.
Dana akan ditransfer oleh pihak perbankan yang sudah menjadi mitra Kartu Prakerja ke rekning tersebut. Airlangga memperkirakan peserta gelombang pertama bisa mendapatkan insentif Rp 600 ribu pertama pada sepekan setelah peserta menyelesaikan pelatihan pertama.
Sebanyak 1,8 juta peserta Kartu Prakerja yang belum mengikuti gelombang pertama pun akan diberikan notifikasi melalui pos-el atau ponsel. Isinya, informasi bahwa mereka sudah lolos menjadi peserta, tetapi tidak perlu melakukan pendaftaran dari awal.
"Mereka juga diberikan link, tinggal klik untuk ikut ke gelombang berikutnya," kata Airlangga.