Jumat 06 Mar 2020 20:18 WIB

PGN Pasok Gas Alam Cair Untuk Bahan Bakar Truk

PGN juga akan membangun stasiun pengisian LNG dan truk berbahan bakar gas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Strategi dan Pengembangan PGN, Syahrial Mukhtar dan Ketua Umum DPP APTRINDO Gemilang Tarigan yang berlangsung di hotel Sultan Jakarta, Jumat (6/3).
Foto: PGN
Penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Strategi dan Pengembangan PGN, Syahrial Mukhtar dan Ketua Umum DPP APTRINDO Gemilang Tarigan yang berlangsung di hotel Sultan Jakarta, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen untuk memasifkan penggunaan gas sebagai energi bersih. PGN bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) untuk memasok kebutuhan gas sebagai bahan bakar truk.

Direktur Strategi dan Pengembangan PGN Syahrial Mukhtar menjelaskan, perusahaan akan menggelontorkan sebesar 1 juta dolar AS untuk membantu pengusaha truk logistik mengkonversi bahan bakar minyak ke LNG. Nantinya, dana tersebut akan digunakan PGN untuk membangun stasiun pengisian LNG dan truk berbahan bakar gas.

"Ini salah satu langkah PGN untuk bisa menciptakan energi bersih. Disatu sisi, dengan konversi ini juga akan menghemat penggunaan solar dan meningkatkan penggunaan gas," ujar Syahrial di Hotel Sultan, Jumat (6/3).

Dia mencontohkan, untuk konversi 3.000 truk akan menyerap 18 juta standar kaki kubik per hari (MMSCF). "Itu volume yang lumayan besar. Di sini kita akan menyiapkan infrastruktur pengisian-pengisian di beberapa titik yang memang nanti akan menjadi jalur daripada truk-truk tadi," ujar Syahrial.

Melalui konversi ini, diperkirakan akan lebih menghemat harga 20-30 persen dibandingkan dengan menggunakan BBM. Selain itu, imbuhnya, perawatan juga akan menjadi lebih mudah. Dia menerangkan, harga LNG yang akan digunakan untuk konversi ini setara dengan Rp 7.000- 8.000 per liter BBM.

Lebih lanjut Syahrial mengatakan, MoU ini akan berjalan selama satu tahun. Secara fasilitas dari pihak PGN sudah siap, namun untuk pengadaan truknya butuh waktu 2-3 bulan. Harga truknya sekitar Rp 1 - 1,2 miliar.

Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan, MoU atau nota kesepahaman ini untuk melakukan uji coba melihat seberapa jauh efisiensi gas LNG dan manfaat dari penggunaan LNG ini. Selama ini pihaknya menggunakan BBM bersubsidi yang dirinya sebut banyak permasalahan.

"Ketersediaan kadang-kadang terganggu, kedua penyimpangan penggunaannya. Nah ini kira-kira sekaligus juga untuk menghilangkan ketergantungan kita untukBBM fosil," ujar Gemilang di lokasi yang sama.

Gemilang berharap, LNG dapat digunakan oleh truk-truk milik para anggota Aptrindo. Sebagai gambaran, di Tanjung Priok terdapat 20 ribu unit truk yang beroperasi dengan radius operasi sekitar 100 km dan estimasi penggunaan bahan bakarnya sekitar 2.000 KL/ hari.

"Dari analisis kami, terdapat peningkatan populasi kendaraan logistik dari tahun ke tahun," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement